Manokwari, TP – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga berharap kenaikan tipologi Polres Manokwari menjadi Polresta bisa memberikan dampak terhadap masyarakat, terutama dalam hal pelayanan.
Dia juga meminta agar seluruh anggota terus berimajinasi, berkreasi, dan meningkatkan kerja sama, tidak menjadi polisi yang mencari-cari kesalahan dan anti kritik.
Sebaliknya, kata Silitonga, seluruh anggota diharapkan menggunakan insting kepolisiannya dan menjadi polisi masa depan sesuai tuntutan dan harapan masyarakat.
Dijelaskan Kapolda, kenaikan tipologi Polres menjadi Polresta seiring dengan perkembangan situasi di daerah dan kepedulian Polri terhadap masyarakat.
Diutarakannya, Polri akan terus menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, sesuai tuntutan dan harapan masyarakat agar harapan masyarakat ini tidak mengharapkan sesuatu yang terlalu kecil.
“Untuk itu, Polresta Manokwari hadir menjadi harapan masyarakar,” kata Kapolda dalam pembukaan selubung papan nama Polresta Manokwari dan launching Kampung Kamtibmas di Polresta Manokwari, Senin (30/1).
Oleh sebab itu, ia berharap ke depan seluruh anggota Polresta Manokwari bisa memikirkan apa yang menjadi prinsip kerja, sehingga tipologi ini dinaikkan dan tidak dijual hanya karena apa pun.
“Kalau tugasmu mengamankan masyarakat, amankan dengan baik. kalau tugas mu melayani masyarakat, layani sepenuh hati. Pikirkan konsep yang baik, memikirkan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Kapolda.
Silitongan mengingatkan seluruh anggota Polresta Manokwari untuk memahami kondisi masyarakat, jangan sampai sebaliknya, tipologi dinaikkan, tetapi tidak menyelesaikan apa-apa.
Menurutnya, seluruh anggota harus memahami betul apa bisa dilakukan dan prinsip kerja jangan sampai ditawar orang dan tenggelam karena keinginan secara pribadi.
“Tumpahkan apa yang kamu punya untuk masyarakat Kota Manokwari. Apa artinya naik tipe kalau kualitas pelayanan tidak naik ke masyarakat. Itu tidak ada artinya, itu hanya sia-sia,” ujar Kapolda.
Dia juga berpesan kepada seluruh anggota Polresta Manokwari untuk menggunakan insting kepolisiannya untuk melayani masyarakat melalui imajinasi, kreasi, dan kerja sama yang baik.
Untuk itu, ia meminta seluruh anggota menjadi polisi masa depan sesuai harapan masyarakat yang tidak anti kritik dan bisa menerima saran sebagai perbaikan yang lebih baik lagi ke depan.
“Jangan sampai ada polisi mencari-cari kesalahan, sebab polisi itu tidak bisa digantikan alat secanggih apa pun karena punya imajinasi, kreasi, dan kerja sama. Jangan sampai ini hanya jadi momen dan dicatat sejarah saja. Saya titip Kapolresta kalau mereka salah, dijewer saja. Masyarakat boleh memberikan masukkan dan kritikan. Kritikan itu ibarat bumbu bagi masakan Papeda. Harus ada kritikan, harus ada masukkan agar Polresta Manokwari jadi Polresta yang baik dan dicintai masyarakat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong mengatakan, perubahan tipologi Polres Manokwari menjadi Polresta Manokwari melalui proses yang panjang dan menguras tenaga serta pikiran.
Namun, berkat dukungan Kapolda Papua Barat dan seluruh instansi pemerintah serta masyarakat Kabupaten Manokwari, akhirnya perubahan tipologi bisa disetujui.
“Maka dari itu, melalui kesempatan ini, kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kapolda Papua Barat, pemerintah, dan seluruh masyarakat,” kata Simangungsong.
Menurutnya, peningkatan tipologi ini merupakan sebuah anugerah, sekaligus tantangan dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Kualitas pelayanan publik yang baik sesuai dengan tipologi ini sangat dibutuhkan, karena seperti diketahui bahwa Kabupaten Manokwari merupakan ibu kota Provinsi Papua Barat.
“Kami menyadari, mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pengamanan terhadap kegiatan tersebut, sehingga dapat berjalan aman dan lancar,” katanya.
Potensi gangguan kamtibmas berupa peningkatan angka kriminalitas, kecelakaan lalu lintas, dan beberapa penyakit masyarakat lain adalah konsekuensi yang harus dihadapi seiring dengan kemajuan Manokwari saat ini.
Dengan demikian, dibutuhkan manajemen konflik yang baik dan hal ini tentu tidak hanya mampu dilaksanakan oleh Polresta Manokwari semata, tetapi harus bersinergi dengan unsur Pemerintah Kabupaten Manokwari, TNI, dan seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga dan memelihara kondusivitas kamtibmas di wilayah Manokwari, sehingga agenda pembangunan daerah dan pertumbuhan perekonomian berjalan lancar.
“Sejak kami diamanatkan sebagai Kapolresta Manokwari, kami berkomitmen untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam bidang peningkatan SDM, manajemen operasional, pemenuhan sarana dan prasarana, serta pendekatan pemulihan masyarakat dengan cara yang lebih efektif serta efesien,” tukasnya.
Simangungsong melanjutkan, sesuai arahan Kapolda, seluruh anggota diminta selalu siap dan siaga dalam melaksanakan tugas, siap mental, siap hati, siap fisik, siap sarana dan prasarana, melayani masyarakat sepenuhi hati, bekerja sama dengan seluruh pihak dan bersinergi, menjadi suri tauladan.
Lanjut dia, berangkat dari hal tersebut, dalam upaya membangun masyarakat peduli kamtibmas, Polresta Manokwari menghadirkan pilot project Kampung Kamtibmas di Jl. Brawijaya dengan konsep Kampung Kamtibmas yang terdiri dari empat role model, yakni kampung tertib berlalu lintas, kampung sadar hukum, kampung bersih narkoba dan kampung peduli lingkungan.
Sedangkan Bupati Manokwari, Hermus Indou menyambut baik peningkatan tipologi Polres Manokwari menjadi Polresta Manokwari.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/01/31/jumlah-penduduk-miskin-di-papua-barat-bertambah-3-000-orang-lebih/
Dia berharap dengan meningkatnya tipologi tersebut, pelayanan terhadap masyarakat juga semakin baik serta situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjaga, sehingga program pembangunan dan perekonomian berjalan lancar.
“Pemerintah Manokwari mengucapkan selamat kepada Polres Manokwari yang dinaikkan tipologinya menjadi Polresta Manokwari. Semoga dengan kenaikan tipologi ini, Polresta Manokwari bisa menjalankan fungsi-fungsi dengan baik dan menjaga kondusivitas di Kabupaten Manokwari,” harap Indou. [AND-R1]