Ransiki, TABURAPOS.CO – Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Hengky V. Tewu membeberkan, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Mansel tahun 2022 mencapai Rp 7 miliar.
Ia mengungkapkan, anggaran itu diperoleh dari pajak galian c, retribusi rumah makan, retribusi pasar, jasa parkir serta dana bagi hasil (DBH), demikian juga deviden yang diperoleh dari Bank Papua.
Meski begitu, Sekda Tewu membeberkan, PAD yang diperoleh belum termasuk dari pendapatan Koperasi Ebier Suth Cokran, karena statusnya masih merupakan Koperasi binaan Pemkab Mansel, dimana terdapat lahan seluas 4.000 ha milik Pemda Mansel yang dikelola langsung oleh Koperasi Ebier Suth Cokran.
“Sampai dengan tahun ini, kita belum mendapatkan PAD dari Cokran, karena masih menjadi Koperasi binaan Pemda,” ucap Tewu kepada para wartawan di ruang kerjanya, Selasa (31/01) sore.
Dia pun mengaku, tahun ini, Koperasi Ebier Suth Cokran mendapatkan bantuan dari Bank Belanda sebesar Rp 2 miliar untuk sertifikasi produk dan pengembangan perkebunan organik, serta hibah dari Pemkab Mansel sebesar Rp 4 miliar untuk pemeliharaan dan produksi coklat.
Tewu berharap, dukungan anggaran yang terus mengalir dapat membawa Koperasi Ebier Suth Cokran, untuk menjadi mandiri setidaknya dalam kurun waktu 3 tahun kedepan dan mampu memberikan sumber PAD.
Meski pun begitu, dirinya menyatakan, Koperasi Ebier Suth Cokran terbaik dalam pengelolaan dana hibah, karena berdasarkan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Koperasi Ebier Suth Cokran merupakan yang terbaik se tanah Papua dalam proses pengelolaan dana hibah. [BOM-R4]