• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Mei 14, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home PAPUA BARAT

Persoalan Pendidikan dan Stunting Harus Dilihat Pemerintah Daerah

TaburaPos by TaburaPos
13/02/2023
in PAPUA BARAT
0
Wamfama Menilai Papua Harus Miliki Kewenangan Khusus Soal Keuangan
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TABURAPOS.CO – Anggota DPD-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Barat, Filep Wamafma mengatakan, tanah Papua diberikan undang-undang khusus untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB).

Sepanjang aspirasi dari daerah, boleh-boleh saja, tetapi ada mekanisme dan tahapan yang dilakukan. Artinya, mekanisme pembahasan ini membutuhkan waktu atau proses yang begitu panjang.

“Pembangunan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang daerah baru membutuhkan keterlibatan dari tiga pihak, diantaranya, pemerintah, DPR, dan DPD. Untuk menyatukan pikiran-pikiran ini, saya pikir wacana-wacana pemekaran itu penting, tapi tentu ada mekanismenya,” kata Wamafma kepada para wartawan di kantor Gubernur Papua Barat, belum lama ini.

Apalagi, tambah Wamafma, Papua dan Papua Barat diberikan Undang-undang Nomor  2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus yang memberikan spesialis tentang pemekaran daerah.

“Jadi bagi saya, aspirasi pemekaran tidak ada persoalan. Hanya saja, saya kira konsentrasi saat ini adalah masalah angka putus sekolah dan stunting yang begitu tinggi di tanah Papua,” terangnya.

Menurutnya, pemekaran DOB merupakan proses politik yang membutuhkan waktu panjang, tetapi hari ini banyak anak yang putus sekolah dan ini membutuhkan kebijakan daerah yang sangat besar untuk menyelamatkan generasi Papua dari pada keterpurukan yang akan datang.

“Saya berharap persoalan pendidikan dan stunting ini harus dilihat pemerintah daerah, sehingga ada kebijakan yang bisa menyelamatkan generasi muda Papua ke depan,” tandas Wamafma. [FSM-R1]

Previous Post

Awal Maret Bulan Depan, Pasar Tingkat Sanggeng Dibongkar

Next Post

Masalah di Papua harus Diatasi dengan Baik

Next Post
Masalah di Papua harus Diatasi dengan Baik

Masalah di Papua harus Diatasi dengan Baik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!