Manokwari, TABURAPOS.CO – Pemerintah daerah (pemda) Manokwari melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas.
Hal itu dilakukan dengan cara memberikan bantuan alat kesehatan berupa alat USG dan kendaraan operasional roda dua bagi beberapa puskesmas di Manokwari.
Bantuan alat kesehatan USG dan kendaraan roda dua, telah diserahkan oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou, dan Wakil Bupati, Edi Budoyo, didampingi Sekda, Henri Sembiring bersama Kepala Dinkes Manokwari, Alfred Bandaso, pada apel gabungan di halaman kantor bupati, Senin (13/2).
Kepala Dinkes Manokwari, Alfred Bandaso menjelaskan, 4 kendaraan roda diberikan kepada Puskesmas Sidey, Masni, Mobja, dan Tanah Rubuh.

“Motor itu digunakan untuk melaksanakan program Puskesmas Keliling. Jadi, setiap petugas di puskesmas-puskesmas itu akan menjalankan pogram Puskesmas Keliling melayani masyarakat,” ujar Bandaso kepada Tabura Pos, setelah penyerahan di halaman kantor bupati, Senin (13/2).
Lanjut, Bandaso, bantuan alat USG diberikan kepada lima puskesmas, diantaranya Puskesmas Sanggeng, Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey.
Bandaso mengungkapkan, alat USG diberikan untuk menyediakan pelayanan konsultasi bagi ibu hamil dan penyakit dalam lainnya, sehingga ibu hamil dan masyarakat di wilayah puskesmas tersebut tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit.
“Nanti kalau ada yang tidak bisa ditangani lebih lanjut oleh dokter di puskesmas baru dibawa ke rumah sakit dan nanti yang operasikan alat itu adalah dokter yang sudah terlatih,” jelas Bandaso.

Bandaso menambahkan, bantuan kendaraan dan alat kesehatan semuanya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022, hasil dari penginputan masing-masing puskesmas melalui aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Bandaso menambahkan, sekarang ini perencanaan tidak lagi dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tetapi langsung oleh masing-masing puskesmas.
Oleh sebab itu, dirinya mengimbau kepada semua operator dari masing-masing puskesmas aktif melalukan penginputan kebutuhan di masing-masing puskemasnya.
“Ini semua dana DAK, sekarang bukan dinas yang merencanakan, tetapi masing-masing puskesmas yang merencanakan dengan cara mengisi kekurangan melalui aplikasi, dan nanti dibaca oleh pusat, sehingga semua operator di setiap puskesmas aktif mengusulkan mengisi di aplikasi yang tidak ada, sehingga yang tidak ada bisa dijawab oleh pusat,” pungkas Bandaso. [SDR-R4]