Ransiki, TP – Duta Besar (Dubes) Noerwegia untuk Indonesia, Ny. Rut Kruger Giverin, didampingi Asisten Dubes Noerwegia, Celine Lofthus Gaasrud, bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat berkunjung ke Koperasi Ebier Suth Cokran, di Ransiki, Mansel, Selasa (21/2) sore.
Disambut Wakil Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Wempi Welly Rengkung dan sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Mansel, Dubes Noerwegia untuk Indonesia, Ny. Rut Kruger Giverin dan Asisten Dubes Noerwegia, Celine Lofthus Gaasrud bersama rombongan langsung di ajak berkeliling rumah produksi coklat dan perkebunan kakao yang dikelola langsung Koperasi Ebier Suth Cokran.

Sebelum menyambangi Koperasi Ebier Suth Cokran, Dubes Noerwegia untuk Indonesia, Ny. Rut Kruger Giverin dan Asisten Dubes Noerwegia, Celine Lofthus Gaasrud bersama rombongan, terlebih dahulu telah melakukan penanaman dan peninjauan kebun kopi yang dikembangkan LSM Bengtang Alam Nusantara (Bentara) di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.
Pada kesempatan itu, Dubes Noerwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin mengaku, bangga karena merupakan kesempatan yang pertama kali bagi dia untuk mencicipi buah coklat atau kakao langsung dari perkebunan dan dipetik langsung dari pohon.
Bukan saja buah kakao, Giverin pun menyatakan, juga pertama kali bagi dia berkesempatan mencicipi coklat bubuk yang diseduh dengan air panas dalam gelas menjadi coklat panas. “Rasanya enak sekali, lebih menarik dan lebih enak dari kemasan coklat yang ada di Noerwegia dan Inggris,” ucap Giverin.

Dia pun berpesan, Koperasi Ebier Suth Cokran harus bekerja keras untuk memasarkan coklat Ransiki baik dalam bentuk coklat batangan dan coklat bubuk supaya lebih dikenal di International Market, karena coklat Ransiki memiliki cita rasa yang khas dengan kualitas terbaik.
Dirinya juga mengungkapkan, sangat terkesan dengan Koperasi Ebier Suth Cokran karena cara memproduksi coklat yang masih terbilang tradisional dengan pupuk organik meski sudah menggunakan mesim produksi tetapi masih bisa memberdayakan masyarakat lokal khususnya mama-mama Papua sebagai wujud pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga.

Giverin berpesan, dengan kualitas kakao yang sangat baik, kiranya coklat Ransiki dapat terus dikembangkan bukan saja di Pasar lokal tetapi juga di Pasar Europa dan Negara lainnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mansel, Wempi Welly Rengkung mengatakan, kunjungan Dubes Noerwegia untuk Indonesia di Koperasi Ebier Suth Cokran merupakan suatu kehormatan bagi Pemekab Mansel.
Dia pun mengungkapkan, ending dari kunjungan Dubes Noerwegia untuk Indonesia bersama rombongan akan ada output yang dirasakan Koperasi Ebier Suth Cokran yaitu dukungan dan bantuan dari Pemerintah Noerwegia untuk pengembangan perkebunan kakao dan produksi coklat Ransiki yang nantinya akan diturunkan melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) langsung kepada Koperasi Ebier Suth Cokran tanpa harus melalui Pemerintah daerah.

“Hal ini tentu menjadi penyemangat yang besar bagi Koperasi Ebier Suth Cokran untuk terus bangkit dan berkembang memperkenalkan coklat Ransiki sampai ke kanca international,” pungkas Rengkung. [BOM-R3]