Musda II GKPMI PB dan PBD
Manokwari, TABURAPOS.CO – Gereja Kalvari Pentakosta Misi Indonesia (GKPMI) Papua Barat dan Papua Barat Daya menggelar Musyawarah Daerah (Musda) II di gedung BPMP Amban – Manokwari, Selasa (21/2/2023).
Musda II berlangsung dengan tema “Roh Tuhan Allah ada padaku oleh karena Tuhan telah mengurai aku” (Yesasa 61:1) dan sub tema: dengan Musda II GKPMI Papua Barat dan Papua Barat Daya kita tingkatkan kualitas dan intergritas pelayanan dalam pengurapan kuasa roh kudus untuk mewujudkan GKPMI yang berkalvari berpentakosta dan bermisi.
Staf Ahli Gubernur Papua Barat, Thamrin Payapo saat membuka kegiatan mengatakan, GKPMI Papua Barat memiliki peran penting dan strategis dalam memberikan dukungan kepada sidang gembala sehingga mereka dapat bekerja dengan baik untuk melayani Tuhan dan Jemaat.
Dikatakan Payapo, dalam Musda II GKPMI dapat mengevaluasi program kerja yang dilaksanakan, sehingga perlu dapat ditingkatkan melalui forum ini dan akan di kaji dalam musyawarah.
Melalui Musda ini, sambung dia, dapat terpilih pengurus baru yang mampu mengemban amanat dan pro aktif dalam setiap program kerja yang dilaksanakan.

“Merespon apa yang disampaikan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) GKPMI bahwa, gereja di Papua Barat berperan aktif sekali dalam bersinergis dengan pemerintah. Pembangunan di Papua Barat dilandaskan pada moto tiga tunggu yakni, Agama, Adat dan Pemerintah,” kata Payapo membacakan sambutan Pj. Gubernur Papua Barat pada pembukaan Musda II GKPMI Papua Barat dan Papua Barat Daya, kemarin.
Payapo melanjutkan, Agama atau gereja sangat berperan penting sebagai sentral dalam menyejukkan umat di Provinsi Papua Barat. Berharap, musda ini akan memilih pemimpin-pemimpin GKPMI Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Sudah saatnya Papua Barat dan Papua Barat Daya berpisah, ini sudah saatnya. Kenapa apa yang menjadi tanggung jawab Papua Barat ya menjadi tanggung jawab Papua Barat demikian juga Papua Barat Daya, sebab wilayah ini sangat luas. Luas Kabupaten Tambrauw sama dengan Provinsi Jawa Barat terlalu luas wilayahnya dan penduduk-penduduk kita tersebar ke pelosok-pelosok, maka perlu ada pembagian inilah saran dari pemerintah,” tandas Payapo.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) GKPMI, Pdt. Alexander Sasauw mengatakan, Musda dilakukan untuk mengevaluasi program lima tahun yang telah dijalankan oleh pengurusan daerah terpilih pada tahun sebelumnya dan sekaligus memilih pengurus organisasi gereja di Provinsi Papua Barat Daya.
“Kalau yang tua masih bisa memimpin kenapa tidak diberikan kesempatan, demikian juga kalau yang muda mampu kenapa tidak diberikan kesempatan bagi orang muda. Untuk saudara-saudari yang nantinya ikut sebagai peserta pemilihan dan nantinya terpilih maka saya titipkan, tetap setia, harus membangun jembatan-jembatan komunikasi dengan semua pihak. Jangan bangun tembok pemilih,” singkat Sasauw. [FSM-R3]