Manokwari, TP – Pengendara yang melintas di Jl. Trikora, Maruni, Distrik Manokwari Selatan (Mansel), Kabupaten Manokwari, diimbau berhati-hati karena rawan terjadi kecelakaan. Sebab, di badan jalan berserakan material pasir dan kerikil akibat abrasi pantai.
Kasat Lantas Polresta Manokwari, Iptu Subhan S. Ohoimas menjelaskan, abrasi itu disebabkan cuaca buruk di Manokwari dalam beberapa hari terakhir ini. Akibat abrasi menyebabkan air laut meluap sampai ke jalan dan menyisakan material pasir dan kerikil.
Diakuinya, kondisi ini tentu membuat para pengendara yang melintas tidak nyaman dan perlu berhati-hati, karena dengan kondisi tersebut, rawan terjadi kecelakaan.
Menurut Kasat Lantas, kondisi ini sudah dikoordinasikan Satlantas dengan Bina Marga, Dinas PUPR untuk bersama-sama membersihkan material yang berserakan di badan jalan.
Di samping itu, ungkap Ohoimas, petugas Satlantas sudah diterjunkan untuk berpatroli ke lokasi untuk mengatur lalu lintas, mengurai kemacetan sampai rekayasa lalu lintas apabila diperlukan.
“Saat ini jalan masih bisa dilintasi, tetapi kalau memang nanti air laut naik, kita lakukan rekayasa lalu lintas. Pengendara diarahkan melewati jalur Waisai menuju SP 1 yang ditandai dengan penyebaran traffic cone atau traffic block,” terang Ohoimas kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Rabu (22/2).
Pada kesempatan itu, Kasat Lantas menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini, tetapi ini memang disebabkan cuaca buruk, sehingga para pengendara harus mengantisipasi, mengurangi kecepatan dan lebih siap.
“Kalau kita amati, ada sekitar 10-15 meter tadi ini tentu rawan, tetapi kita maksimalkan supaya tidak terjadi kecelakaan,” tandas Kasat Lantas.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Manokwari, Tajudin menjelaskan, meski wilayah berada di Kabupaten Manokwari, tetapi penangana kewenangannya bukan di BPBD.
Meski begitu, lanjut Tajudin, BPBD Manokwari tetap akan melakukan pemantauan ke lapangan. “Kami besok rencana pantau ke sana, sebab kemarin malam staf juga sudah pantau,” tambah Tajudin yang dikonfirmasi Tabura Pos via WhatsApp, kemarin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Manokwari, Emba Rantelino mengaku masih berkoordinasi dengan pihak Balai Pengairan.
“Sore minta maaf, besok ya ade, saya baru otewe dari Kantor BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah, red) di Kompleks Kantor Gubernur,” sebut Rantelino dalam pesan WhatsApp-nya, kemarin.
Disebutkan Kepala PUPR, Dinas PUPR sebagai dinas teknis tetap akan melakukan intervensi dengan mengecek ke lokasi sebagai bahan koordinasi ke Bupati Manokwari.
Sedangkan seorang warga Manokwari, Johanes A. Lebang menjelaskan, penanganan kerusakan talud di Pantai Maruni, bukan hanya tanggung jawab pemerintah melalui instansi teknis, tetapi juga bisa menjadi tanggung jawab PT SDIC Cement Maruni jika lokasi masuk dalam dokumen Amdal (Analisa mengenai dampak lingkungan) berdirinya perusahaan tersebut.
“Tidak salah kembali melihat kajian Amdal berdirinya perusahaan semen Conch. Jika daerah itu sudah dilepas dan masuk dalam Amdal, maka pihak perusahaan harus punya kontribusi melalui program CSR-nya,” tambah Lebang kepada para wartawan di Sowi Gunung, kemarin. [AND/SDR-R1]