• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home PAPUA BARAT

Hati-hati Melintas di Jl. Trikora, Maruni

TaburaPos by TaburaPos
23/02/2023
in PAPUA BARAT
0
Hati-hati Melintas di Jl. Trikora, Maruni

Kondisi Jl. Trikora, Maruni akibat hantaman ombak, sehingga material pasir dan batu berserakan di badan jalan. Foto: IST

0
SHARES
20
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TP – Pengendara yang melintas di Jl. Trikora, Maruni, Distrik Manokwari Selatan (Mansel), Kabupaten Manokwari, diimbau berhati-hati karena rawan terjadi kecelakaan. Sebab, di badan jalan berserakan material pasir dan kerikil akibat abrasi pantai.

Kasat Lantas Polresta Manokwari, Iptu Subhan S. Ohoimas menjelaskan, abrasi itu disebabkan cuaca buruk di Manokwari dalam beberapa hari terakhir ini. Akibat abrasi menyebabkan air laut meluap sampai ke jalan dan menyisakan material pasir dan kerikil.

Diakuinya, kondisi ini tentu membuat para pengendara yang melintas tidak nyaman dan perlu berhati-hati, karena dengan kondisi tersebut, rawan terjadi kecelakaan.

Menurut Kasat Lantas, kondisi ini sudah dikoordinasikan Satlantas dengan Bina Marga, Dinas PUPR untuk bersama-sama membersihkan material yang berserakan di badan jalan.

Di samping itu, ungkap Ohoimas, petugas Satlantas sudah diterjunkan untuk berpatroli ke lokasi untuk mengatur lalu lintas, mengurai kemacetan sampai rekayasa lalu lintas apabila diperlukan.

“Saat ini jalan masih bisa dilintasi, tetapi kalau memang nanti air laut naik, kita lakukan rekayasa lalu lintas. Pengendara diarahkan melewati jalur Waisai menuju SP 1 yang ditandai dengan penyebaran traffic cone atau traffic block,” terang Ohoimas kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Rabu (22/2).

Pada kesempatan itu, Kasat Lantas menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini, tetapi ini memang disebabkan cuaca buruk, sehingga para pengendara harus mengantisipasi, mengurangi kecepatan dan lebih siap.

“Kalau kita amati, ada sekitar 10-15 meter tadi ini tentu rawan, tetapi kita maksimalkan supaya tidak terjadi kecelakaan,” tandas Kasat Lantas.

Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Manokwari, Tajudin menjelaskan, meski wilayah berada di Kabupaten Manokwari, tetapi penangana kewenangannya bukan di BPBD.

Meski begitu, lanjut Tajudin, BPBD Manokwari tetap akan melakukan pemantauan ke lapangan. “Kami besok rencana pantau ke sana, sebab kemarin malam staf juga sudah pantau,” tambah Tajudin yang dikonfirmasi Tabura Pos via WhatsApp, kemarin.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Manokwari, Emba Rantelino mengaku masih berkoordinasi dengan pihak Balai Pengairan.

“Sore minta maaf, besok ya ade, saya baru otewe dari Kantor BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah, red) di Kompleks Kantor Gubernur,” sebut Rantelino dalam pesan WhatsApp-nya, kemarin.

BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/02/23/dituntut-denda-rp-5-miliar-rustam-mohon-pt-kck-dw-dibebaskan-dari-tuntutan-jpu/

Disebutkan Kepala PUPR, Dinas PUPR sebagai dinas teknis tetap akan melakukan intervensi dengan mengecek ke lokasi sebagai bahan koordinasi ke Bupati Manokwari.

Sedangkan seorang warga Manokwari, Johanes A. Lebang menjelaskan, penanganan kerusakan talud di Pantai Maruni, bukan hanya tanggung jawab pemerintah melalui instansi teknis, tetapi juga bisa menjadi tanggung jawab PT SDIC Cement Maruni jika lokasi masuk dalam dokumen Amdal (Analisa mengenai dampak lingkungan) berdirinya perusahaan tersebut.

“Tidak salah kembali melihat kajian Amdal berdirinya perusahaan semen Conch. Jika daerah itu sudah dilepas dan masuk dalam Amdal, maka pihak perusahaan harus punya kontribusi melalui program CSR-nya,” tambah Lebang kepada para wartawan di Sowi Gunung, kemarin. [AND/SDR-R1]

Previous Post

Dituntut Denda Rp. 5 Miliar, Rustam Mohon PT KCK – DW Dibebaskan dari Tuntutan JPU

Next Post

Ada 4 Excavator yang Disita dari Pemodal Tambang Emas

Next Post
Ada 4 Excavator yang Disita dari Pemodal Tambang Emas

Ada 4 Excavator yang Disita dari Pemodal Tambang Emas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!