
Manokwari, TP – Kejaksaan Negeri (Kejari) Manokwari memperoleh 3 piagam penghargaan dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sorong.
Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Manokwari, M. Iksan Husni, SH, MH menyebut, ketiga piagam penghargaan tersebut diserahkan dalam acara KPKNL Sorong Award dan Dialog Kinerja Stakeholder 2023 di Aula Gedung Keuangan Negara Manokwari, Provinsi Papua Barat, Selasa, 21 Februari 2023.
Dirincikan Husni, ketiga piagam penghargaan yang diterima Kejari Manokwari, yaitu: stakeholder dengan pengurusan barang rampasan terbaik. Kedua, sebagai stakeholder non perbankan dengan PNBP lelang tertinggi.
“Ketiga sebagai stakeholder non perbankan dengan pokok lelang terbesar,” rinci Iksan Husni dalam press release yang diterima Tabura Pos via WhatsApp, Rabu (22/2).
Sebelum penyerahan piagam penghargaan itu, Kejari Manokwari telah menerima undangan dari Kepala KPKNL Sorong dengan Nomor: UND-9/KNL.1703/2023 tertanggal 13 Februari 2023 perihal pemberian penghargaan KPKNL Sorong Award.
Kasi Intel menekankan bahwa pencapaian ini merupakan bentuk kerja sama dan dukungan Jaksa Agung Muda Pembinaan melalui Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan RI dan Kejati Papua Barat terhadap Kejari Manokwari.
Ditambahkan Iksan Husni, dalam acara KPKNL Sorong Award dihadiri Kakanwil DJPB Provinsi Papua Barat, Purwadi A. Putranto, SIP, MPA, Kajari Manokwari, Teguh Suhendro, SH, M.Hum, dan Kafasharkan, Kolonel Laut (T) Priyonggo Syamrahmadi, S.Ak, M.Tr.Opsla CIQnR.
Kemudian, Kepala KPKNL Sorong, Antonius Arie Wibowo, Kasi PB3R Kejari Manokwari, DR. Hardiansyah, SH, MH, M.I.Pol dan para stakeholder di wilayah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.
Secara terpisah, Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Rampasan (Kasi PB3R) Kejari Manokwari, DR. Hardiansyah, SH, MH, M.I.Pol mengakui, pihaknya bisa meraih penghargaan dari KPKNL Sorong Award secara berturut-turut, khususnya pada kategori stakeholder pengelolaan dan pengurusan barang rampasan terbaik.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari inovasi dan komitmen Kejari Manokwari dalam penerapan aplikasi Arsis yang dibentuk Pusat Pemulihan Aset Kejagung.
Diungkapkan, aplikasi Arsis dibentuk untuk me-manajerial seluruh tatap kelola barang bukti dan barang rampasan sampai proses pelelangan, sehingga menghasilkan PNBP yang secara real time tertulis dan tertuang dalam aplikasi.
Sebelum itu, sambung Hardiansyah, Kejari Manokwari sudah membuat aplikasi Papeda Barbara untuk pendataan, pengelolaan, dan pengiriman barang bukti maupun barang rampasan Kejari Manokwari.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/02/23/ada-4-excavator-yang-disita-dari-pemodal-tambang-emas/
“Aplikasi Papeda Barbara hampir sama dengan aplikasi Arsis yang dibuat Kejagung, tetapi aplikasi yang kami buat, alur setiap keperluan dan kebutuhan barang bukti lebih detail dan spesifik, baik saat kepentingan jaksa ketika persidangan sampai inkrah, semua tertuang dalam aplikasi,” kata Hardiansyah kepada Tabura Pos via ponselnya, kemarin.
Ia mengungkapkan, sepanjang 2022, Kejari Manokwari berhasil mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 6,615 miliar.
Dari realisasi PNBP ini, kata Hardiansyah, kembali mengantarkan Kejari Manokwari meraih piagam penghargaan dari KPKNL Sorong sebagai stakeholder non perbankan dengan PNBP tertinggi.
Sesungguhnya, ia menegaskan, bukan hanya penghargaan yang diinginkan, tetapi bagaimana pihaknya lebih maksimal dalam melayani masyarakat dalam pengurusan dan tata kelola barang bukti dan pengembalian barang bukti ke masyarakat.
“Penghargaan ini juga merupakan warning bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi ke depan dan membuat inovasi terbaru, sehingga selalu up to date dalam memberikan layanan data yang berkaitan dengan barang bukti dan rampasan,” tandas Hardiansyah. [*HEN/K&K-R1]