Manokwari, TP – Kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa akibat aktivitas tambang emas ilegal di Wasirawi, Distrik Masni, Manokwari, kembali terjadi. Satu unit excavator bermuatan 6 orang, terbalik ke bendungan Wariori.
Akibat peristiwa ini, dua orang meninggal dunia, tiga orang selamat, dan satu orang dinyatakan hilang.
Kepala Kantor Search and Rescue (Basarnas) Manokwari, I Wayan Suyatna, menerangkan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat, Jumat (24/2) sekitar pukul 10.00 WIT.
“Kami terima informasi Jumat pagi jam 10, kita sudah terjunkan tim ke lokasi untuk mengecek informasi tersebut, dan informasi A1 bahwa benar terjadi peristiwa itu,” jelas Suyatna dalam keterangan dalam group WhatsApp, Basarnas dan Media, Sabtu (24/2).
Selain menerjunkan tim SAR, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan menindaklanjuti informasi yang diterima bersama jajaran Polsek Masni.
Kepala Kantor SAR Manokwari, I Wayan Suyatna membeberkan, kronologis kejadiannya, terjadi pada Kamis (23/2) siang, sekitar pukul 12.00 WIT atau jam 12 siang.
Excavator tersebut bermuatan 6 orang termasuk operator dalam perjalanan pulang dari lokasi tambang emas ilegal di Wasirawi menuju Kampung Wariori Indah, Distrik Masni.
Dari enam orang itu, tiga orang perempuan yakni, Ra, YB, SP, duduk di dalam kabin excavator bersama operator, Ir. Sedangkan, dua orang lainnya berada di atas kabin, yakni As dan NN.
Lanjut, Suyatna, dalam perjalanannya di satu titik tepatnya di Kali Stop atau di bawah muara Wariori, excavator tersebut terperosok ke dalam lubang bekas galian yang dipenuhi air dari Kali Wariori. Karena, saat itu arusnya deras, sehingga excavator tersebut masuk dan terjerembab ke dalam galian tersebut dengan kondisi kabin tenggelam.

“Saat excavator sudah tenggelam, operator dan dua orang di atas kabin berhasil menyelamatkan diri, selanjutnya mereka berusaha menyelamatkan tiga korban di dalam kabin, 2 berhasil dikeluarkan tapi sudah dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan 1 korban atas nama PS belum ditemukan,” beber Suyatna.
Lanjut, Suyatna, karena keadaan saat itu sudah mulai gelap, sekitar pukul 18.00 WIT, akhirnya kedua korban meninggal dunia dilarikan dengan menggunakan long boat ke bendungan Wariori untuk dibawa ke tempat tinggal para korban di Distrik Prafi.
Tim gabungan SAR Manokwari, dibantu warga dan TNI Polri, masih terus melakukan pencarian terhadap korban PS, (5 tahun). Sampai dengan pencarian hari ketiga (H3), Minggu (26/2) korban belum ditemukan.
“H3 pencarian masih nihil, tadi pagi banjir karena hujan semalam, dan akan dilanjukan besok (hari ini res),” jawab Suyatna yang dikonfirmasi Tabura Pos melalui Humasnya, M. Hairul via WhatsApp Minggu (26/2) semalam.
Temuan Mayat Baru
Di tengah pencarian PS, Tim SAR Gabungan, justru menemukan satu mayat pria yang sudah dalam kondisi kaku, Minggu (26/2).
Kepala Kantor SAR Manokwari, I Wayan Suyatna menerangkan, mayat pria yang ditemukan di luar dari laporan kecelakaan excavator.
Mayat pria yang ditemukan diketahui identitasnya bernama Manosor Rajagukguk/Aritonang (24 tahun).
“Mayat ditemukan kurang lebih 15 Km dari lokasi dan dievakuasi ke Puskesmas Mobja, setelah diidentifkasi korban bukan DP dalam KMM kecelakaan excavator yang tenggelam,” jelas Suyatna.
Sutyana menambahkan, mayat Manosor Rajagukguk/Aritonang diketahui sebagai penambang. [SDR-R4]