Manokwari, TABURAPOS.CO – Aktivitas tambang emas ilegal Wasirawi, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, rupanya selama ini masih berlangsung.
Hal itu terlihat dari operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh tim gabungan SAR Manokwari.
Bahkan, dalam terhitung sejak Minggu (26/2), tim SAR gabungan Manokwari, melakukan dua operasi pencarian dan pertolongan kondisi membahayakan manusia pekerja tambang ilegal.
Kepala Kantor SAR (Basarnas) Manokwari, I Wayan Suyatna menyebutkan, operasi pertama yang dilakukan, yaitu kondisi membahayakan manusia, dengan peristiwa terpersoknya satu unit excavator di Sungai Wariori saat hendak turun dari lokasi tambang emas ilegal Wasirawi yang terjadi, Kamis (23/2).
Dalam kejadian ini, terdapat enam korban, diantaranya; Ra, YB, SP, Ir, As dan NN. Dalam proses pencariannya, tiga orang dinyatakan selamat, masing-masing Ir selaku operator excavator, As dan NN.
Sedangkan, dua korban dinyatakan meninggal dunia, yakni Ra dan YB, dan sudah dievakuasi, sementara korban PS yang merupakan bocah usia 5 tahun, sampai pencarian hari keempat (H4), Senin (27/2), belum berhasil ditemukan.

“Pencarian hari keempat terhadap korban PS masih nihil,” ujar Suyatna saat dikonfirmasi Tabura Pos via telepon, semalam.
Lanjut, Suyatna menerangkan, untuk operasi pencarian dan pertolongan kedua, masih sama, yaitu kondisi membahayakan manusia, namun beda rombongan dan korban.
Suyatna mengungkapkan, laporan kedua kondisi membahayakan jiwa dengan jenis peristiwa terseret arus Sungai Wariori terjadi, pada Minggu (26/2).
Suyatan menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, sebanyak enam pekerja tambang ilegal terserat arus Sungai Wariori, Minggu (26/2), saat hendak menyebarang dari lokasi tambang.
Adapun identitas keenam pekerja tambang ilegal dimaksud, diantaranya; RS, TY, AS, Il, W, dan MR.
“Kronologisnya kita belum paham, saya sudah kirim Kasie Ops ke lokasi, kronlogisnya apakah mereka itu menyebarang dengan long boat atau dengan badan saja, itu yang belum kita ketahui, kami juga belum berani memberikan keterangan yang belum pasti, infonya mereka menyebrang dari tambang mau balik,” ungkap Suyatna.
Suyatna menyebutkan, dari enam korban tersebut, satu sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yaitu Manosor Rajagukguk, dan telah dievakuasi.
Sedangkan, dua korban ditemukan dalam kondisi selamat pada pencarian hari ke-2, yakni Il dan W, sementara, 3 korban lainnya, RS, TYdan AS dan masih dalam pencarian.
“Ada enam korban, satu orang sudah ditemukan kemarin (minggu red) meninggal dunia dan sudah dievakuasi, dua korban ditemukan selamat hari ini, sedangkan tiganya masih dalam pencarian, sampai hari kedua masih nihil akan dilanjutkan besok,” pungkas Suyatna. [SDR-R4]