• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Sabtu, Juli 19, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home PAPUA BARAT

BKKBN Susun Rencana Aksi Strategis Penanganan Stunting di Papua Barat dan Papua Barat Daya

TaburaPos by TaburaPos
08/05/2023
in PAPUA BARAT
0
BKKBN Susun Rencana Aksi Strategis Penanganan Stunting di Papua Barat dan Papua Barat Daya
0
SHARES
57
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TP – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Papua Barat menggelar rapat kerja daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting tingkat provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya Tahun 2023 di Manokwari.

Kegiatan diawali dengan pra rakerda dan dilanjutkan rakerda, Kamis (2/3) yang dibuka oleh Pj. Gubernur Papua Barat melalui Asisten Bidang Pemerintahan R. Rumbekwan dan dihadiri langsung oleh Sekretaris Umum BKKBN, Tavip Agus Rayanto, Forum Forkopimda Papua Barat dan para direktur rumah sakit di Manokwari serta para pengelola program KB di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

FOTO BKN STUNTING (06/03/23)

Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo mengatakan, rakerda dimaksudkan untuk menyiapkan langkah strategis dalam menekan prevalensi stunting di Papua Barat dan Papua Barat Daya, dengan mengacu pada thema peningkatan sinergitas dan kolaborasi pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.

Philmona mengatakan, implementasi bangga kencana di provinsi Papua Barat mengacu pada rencana strategis tahun 2020-2024 dengan tageline berencana itu keren. Kegiatan strategis penanganan stunting ungkap dia telah dilakukan dengan berbagai kegiatan melalui program bangga kencana yang focus pada pencegahan yang dimulai dari edukasi dan promosi kesehatan remaja, dan edukasi gizi bagi remaja putri sebagai bahan untuk konseling calon pengantin melalui pusat informasi dan konseling remaja di sekolah bahkan di perguruan tinggi dan sekolah siaga kependudukan.

Kegiatan strategis laainnya, dilakukan dengan pendekatan kemitraan sebagai wujud koordinasi pembentukan tim percepatan penurunan stunting sesuai Perpres 72 tahun 2021 secara berjenjang hingga di daerah. Kemudian, BKKBN Papua Barat juga telah membentuk tim pendamping keluarga yang terdiri dari kader PKK, Bidan dan penyuluh KB yang tersebar di seluruh kampung di Papua Barat sebanyak 1.837 tim pendamping keluarga yang sudah dibentuk sejak 2021 dengan tugas memberikan pendampingan kepada sasaran penanganan penurunan stunting yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui hingga anak balita.

Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tingkat Pro Papua Barat dan Papua Barat Daya. TP/ RYA

Berikutnya telah melakukan perjanjian kerjasama dengan mitra kerja, yakni perguruan tinggi dengan maksud program mahasiswa peduli stunting. Pengukuhan orang tua asuh untuk para forkopimda dan Bupati dan Ketua PKK di beberapa daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Pelayanan kontrasepsi, yakni program yang mendukung terhadap percepatan penurunan stunting.

Kemudian, verifikasi dan pembaharuan data melalui Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), pemanfaatan anggaran yang menyasar keluarga berisiko stunting, dan pemberian tambahan asupan nutrisi pemulihan bagi bayi 0-23 bulan yang berisiko stunting.

Dipaparkannya, sesuai dengan hasil status gizi Indonesia, pada tahun 2022 angka prevalensi stunting mengalami penurunan dimana pada tahun 2021 adalah 24,4 persen, tahun 2022  pada angka 21,6 persen sementara untuk Papua Barat dan Papua Barat Daya mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2021 berada pada angka 26,6 persen dan pada 2022 menjadi 30 persen, sementara ada target bahwa 2024 angka prevalensi stunting harys mencapai 14 persen.

Sementara di Papua Barat dan Papua Barat Daya, lanjut dia, angka prevalensinya masih di atas rata-rata nasional 21,6 persen, 22,2 persen dai 12 kabupaten/1 kota, ada 5 kabupaten dan 1 kota yang mengalami kenaikan, dan 8 daerah mengalami penurunan.

Ia melanjutkan bayi yang mengalami masalah pertumbuhan harus dirujuk ke tenaga ahli guna mendapatkan pemeriksaan intensif, bayi 24-59 bulan yang terpapar stunting harus tetap diintervensi, penanganan stunting dimulai dari hulu dengan mengedukasi remaja putri tentang kesehatan reproduksi, dan meningkatkan peran keluarga sebagai lembaga pertama dan utama melakukan pendidikan bagi anak.

Philmona menambahkan, BKKBN juga terus mengoptimalkan pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) yang akan berdampak positif terhadap upaya percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/02/km-nurfaidah-tenggelam-dalam-perjalanan-menuju-biak-numfor/

Asisten I Setda Papua Barat Robert Rumbekwan menuturkan prevalensi stunting merupakan masalah gizi kronis yang harus dicegah dengan ketepatan pelaksanaan program.

Prevalensi stunting disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurang asupan nutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupan, karena minimnya pemahaman keluarga.

Ia menekankan bahwa upaya penurunan prevalensi stunting dan angka kemiskinan ekstrem tidak dapat dilaksanakan oleh satu instansi melainkan seluruh pihak, termasuk pihak swasta.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Papua Barat mengalami peningkatan 3,8 persen yaitu dari 26,2 persen pada 2021 menjadi 30,0 persen pada 2022. Ia berharap, seluruh Tim Pendamping Keluarga dan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang telah terbentuk agar meningkatkan koordinasi supaya program intervensi lebih tepat sasaran.[RYA-R3]

Previous Post

KM Nurfaidah Tenggelam Dalam Perjalanan Menuju Biak Numfor

Next Post

BGP Papua Barat Kawal Tiga Program Kemendikbud  

Next Post
BGP Papua Barat Kawal Tiga Program Kemendikbud  

BGP Papua Barat Kawal Tiga Program Kemendikbud  

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!