Manokwari, TABURAPOS.CO – Masyarakat Manokwari diharapkan bisa mengetahui dan mewaspadai menghadapi cuaca di wilayah Manokwari yang saat ini tidak menentu.
Forecaster Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manokwari, Nadia menerangkan, kondisi cuaca di wilayah Manokwari sekarang ini sangat sensitive karena setiap saat bisa berubah, dari panas menjadi mendung bahkan bisa tiba-tiba turun hujan ringan sampai deras.
“Jadi, beberapa hari ini kondisi cuaca di wilayah Manokwari lagi barubah-ubah, karena dinamis atmosfernya sedang berubah-ubah, jadi kadang pagi mendung, siang bisa terang, tapi sorenya bisa hujan,” ujar Nadia kepada wartawan di kantornya, Rabu (1/3).
Nadia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi karena kondisi lokal di Manokwari cukup kuat karena dipengaruhi oleh kondisi laut Manokwari dan batas wilayah dengan Pegunungan Arfak (Pegaf) yang membuat aliran udara dari laut dan darat bertabrakan dan menimbulkan awan di Manokwari cukup banyak.
Lanjut, Nadia, kondisi cuaca di Manokwari bahkan sewaktu-waktu bisa berubah dengan cepat karena pengaruh tekanan angin yang turut mempengaruhi atsmosfer di wilayah Manokwari.
“Misalnya di Rendani sini gak hujan, tapi nanti kita lewat gang 13 sedikit sudah hujan, kenapa bisa begitu karena lokalnya di Manokwari kuat, sehingga kondisi atsmosfernya cepat sekali berubah,”bebernya.
Nadia mengungkapkan, BMKG Manokwari telah mengeluarkan prakiraan cuaca sejak 8 Februari-1 Maret, bahwa tinggi gelombang di wilayah perairan Manokwari maksimal 2,5-3 meter, dengan siklus kecepatan angin dari 3-20 knot dari arah utara ke arah selatan.
“Cukup tinggi memang, sehingga untuk nelayan lebih waspada lagi, dan selalu meng-update informasi dari BMGK. Untuk besok sampai besok lusa, diperkirakan gelombang masih cukup tinggi sekitar 2,-3 meter dengan kecepatan angin 3-20 knot,” bebernya.
Nadia memetakan, lokasi wilayah perairan laut di Manokwari yang perlu diwaspadai adalah disekitar Amban, karena perairannya berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, sehingga potensi gelombangnya bisa jauh lebih tinggi.
Nadia menambahkan, jika dilihat dari siklus cuaca bulanan, maka bulan ini sedang mengalami tekanan angin dengan kecepatan 3-25 knot, dan curah hujannya masih banyak terjadi.
“Mungkin sekitar bulan Maret masuk April akhir itu baru intensitas curah hujannya mulai berkurang. Biasanya di Manokwari seperti itu, biasanya Januari, Februari, Maret masih banyak curah hujan, nanti masuk April mulai berkurang,” pungkas Nadia. [SDR-R3]