Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat kondisi perekonomian di Papua Barat, pada Februari 2023 mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar4,88 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 112,91.
Kepala BPS Papua Barat, Maritje Patiwaellapia menyebutkan, di dua kota IHK, Manokwari dan Kota Sorong, juga mengalami inflasi. Di Manokwari inflasi yoy sebesar 6,83 persen, sedangkan di Kota Sorong sebesar 4,34 persen.
“Inflasi yoy gabungan dua kota IHK di Papua Barat terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh peningkatan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran,” ujar Maritje saat memaparkan perkembangan IHK gabungan dua kota IHK Papua Barat, di aula BPS, Rabu 91/3).
Maritje menyebutkan, kelompok pertama, yakni transportasi 24,39 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 9,51 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 8,35 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman /restoran 7,74 persen.
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,62 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 5,10 persen ; kelompok kesehatan 3,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 2,05 persen, kelompok pendidikan 0,91 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,47 persen.
“Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen,” sebut Maritje.
Dirinya menambahkan, dari 90 kota IHK se Indonesia pada Februari 2023 mengalami inflasi yos. Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen dengan IHK 120,04. Sedangkan, inflasi terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57 persen dengan IHK 112,74.
Sementara, di wilayah Sulampua, imbuh Maritje, dari 21 kota juga mengalami inflasi yoy. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Mobagu sebesar 7,31 persen dengan IHK 116,93 dan inflasi terendah di Merauke sebesar 4,15 persen dengan IHK 111,59. Manokwari berada di peringkat ke 87, sedangkan Kota Sorong peringkat ke 79 dari 90 kota IHK di Indonesia.
“Manokwari inflasinya cukup tinggi 6,83 persen, ini perlu kita waspadai, secara trennya sangat tinggi pada tahun 2023 jika bandingkan tahun 2022 hanya 2,74 persen, bahkan 2021 mengalami deflasi,” pungkas Maritje. [SDR-R3]