Manokwari, TABURAPOS.CO – Kasus malaria di Kabupaten Manokwari sampai dengan tahun 2022, masih menjadi yang tertinggi di Provinsi Papua Barat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari, melalui Kepala Seksi P2P, Rahiming menyebutkan, kasus malaria di Manokwari sampai dengan 2022 mencapai 1.535 kasus.
Dirinya mengungkapkan, kasus malaria di Manokwari masuk kategori banyak, karena mobilitas masyarakat antarkabupaten sangat tinggi, dan geografi Manokwari yang berlembah dan pegunungan.
“Yang sangat memprihatinkan adalah tanggapan masyarakat bahwa malaria disebabkan turunnya daya tahan tubuh, bukan karena digigit nyamuk, sehingga banyak yang tidak melakukan pencegahan, padahal disebabkan karena gigitan nyamuk,” ujarnya dalam kegiatan publikasi kegiatan distribusi kelambu baru anti nyamuk di Provinsi Papua Barat tahun 2023, di salah satu hotel di Manokwari, Jumat (3/3).
Rahiming mengungkapkan, kasus malaria terbesar di Manokwari terdapat di Pulau Mansinam dan Amban, karena mobilitas dan jumlah tempat tidur dalam satu rumah lebih padat, seperti di asrama, kos-kosan, jaraknya berdekat, sehingga penularannya lebih cepat dari satu orang ke orang yang lain.
“Kita sudah lihat di Mansinam, kenapa di Mansinam kecil tapi kasusnya banyak, karena adanya penggalian-penggalian akibat pembangunan yang menjadi genangan air, sehingga kami kesulitan mencegah itu,” bebernya.
Selain kedua tempat itu, kata Rahiming, kasus malaria juga banyak ditemukan di dataran Prafi, karena adanya aktivitas tambang yang mengundang banyak pekerja.
“Di dataran Prafi yang banyak kasus malarianya di tambang dan tidak berobat tepat di pelayanan kesehatan yang sudah didirikan teman-teman dari puskesmas, dan juga ada yang dari luar Manokwari kena malaria, sehingga terdata di Manokwari kasus malaria banyak,” bebernya.
Dia menambahkan, untuk pencegahannya pihaknya akan melakukan pembagian kelambu baru anti nyamuk secara massal.
Rahiming menyebutkan, di tahun 2023 Kabupaten Manokwari mendapatkan bantuan kelambu sebanyak 109.700, dan akan dibagikan dengan sasaran ke 15 puskesmas ,178 kampung, dengan sasaran 175.955 penduduk terlindungi.
“Kelambu baru anti nyamuk akan dibagi melalui pos yang sudah didirikan yaitu sebanyak 675 pos, dengan harapan bisa menekan penularan malaria,” pungkasnya. [SDR-R3]