Dari Wisuda STIH Manokwari
Manokwari, TABURAPOS.CO – Lulusan sarjana hukum Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari harus menjadi pelopor atau menjadi contoh bagi yang lain dalam menerapkan hukum, sekecil apapun dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia pekerjaan.
Hal ini disampaikan, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Suriel Mofu, saat menghadiri Rapat Senat Terbuka wisuda STIH Manokwari angkatan XXXVIII tahun akademik 2021/2022, di Aston Niu Manokwari, Jumat (3/3).
Suriel Mofu mengatakan, sebagai lulusan hukum, wisudawan/wisudawati harus dapat menunjukkan ciri khas sebagai seorang lulusan sekolah tinggi ilmu hukum dengan hal-hal yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
“Misalnya, jangan langgar lalu lintas, pakai helm di jalan, jangan tabrak-tabrak, sehingga dinilai patuhi hukum. Jadi jangan bicara tentang teori saja, tetapi tunjukkanlah sebagai orang-orang yang memahami hukum dalam kehidupan nyata karena kalian yang bicara hukum,”tegas Suriel Mofu.
Suriel Mofu juga memberikan motivasi kepada para wisudawan/wisudawati tentang beberapa hal yang harus ditanamkan dalam diri agar bisa menjadi orang yang sukses, yakni inspirasi, perhatian, tindakan, dan kualitas.

Suriel Mofu menuturkan, sebagai sarjana harus memiliki inspirasi agar dapat melakukan sesuatu ke depannya.
Inspirasi, perhatian, menurut Mofu merupakan aset terpenting di abad ini. Siapa yang mau berhasil, harus bisa mengelola perhatiannya, karena hari ini banyak orang sudah tidak bisa mengendalikan perhatiannya dengan pengaruh perkembangan teknologi.
“Contoh masuk kantor tepat waktu, tapi tidak kerja apa-apa, main tiktok, facebook, WhatsApp, itu tandanya perhatian Anda semua sudah dicuri. Oleh karena itu, perlu kita jaga perhatian kita untuk hal-hal yang penting,” ucapnya.
Selanjutnya, tindakan, kalau sudah tahu apa yang mau diperoleh hendaknya melakukan tindakan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, selain diingatkan agar tidak merendahkan diri sendiri.

“Kualitas bukan kumpulan pengetahuan atau pintarnya kalian, tetapi sikap hidup Anda. Jangan bikin diri Anda menjadi tidak berkualitas. Saya sampaikan nama besar perguruan tinggi tidak menjamin masa depan hidup Anda. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang dapat inspirasi, mengelola perhatian, lakukan tindakan, jaga kualitas, sehingga terlihat berbeda, Andapun demikian,” pesan Suriel.
Rapat senat terbuka mewisuda 186 wisudawan/wisudawati dipimpin Ketua, Filep Wamafma.
Pada kesempatan ini, Filep menyampaikan, melalui proses wisuda, STIH Manokwari kembali melahirkan sarjana-sarjana hukum. Dan, hal ini akan menambah kepercayaan publik terhadap STIH Manokwari menjadi pilihan terbaik di tanah Papua, karena jumlah penerimaan mahasiswa baru semakin meningkat.
Selain itu, SDM dosen di STIH Manokwari sudah tidak ada lagi S1. Seluruhnya sudah menyandang gelar S2, dan akan terus ditingkatkan menjadi S3.
Pj Gubernur Papua Barat, yang diwakili staf ahli bidang pembangunan dan Otsus, Tamrin Payapo berharap, lulusan-lulusan STIH Manokwari mampu berkompetisi dengan tenaga kerja luar daerah, di dalam maupun di luar negeri.
“Oleh karena itu, perguruan tinggi di tanah Papua harus beriorientasi pada standar nasional dan internasional untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua,” ujarnya.
Pantauan media ini, proses wisuda diikuti oleh 186 wisudawan/wisudawati dan dihadiri oleh para orang tua, saudara hingga teman dan sahabat. Rasa haru dan bangga begitu terasa dan terlihat antusias mengikuti prosesi wisuda yang cukup panjang. [SDR-R3]