Manokwari, TP – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) XIV Wilayah Papua – Papua Barat, selama tahun akademik 2021/2022 telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp 205 miliar sebagai bantuan bagi mahasiswa dalam bentuk beasiswa.
Kepala LL Dikti XIV Wilayah Papua-Papua Barat, Suriel Mofu menyebutkan, anggaran tersebut diperuntukan sebagai bantuan beasiswa 8.992 siswa se Papua – Papua Barat.
“Dari kementerian bekerja sama, kami kasih beasiswa untuk 8.992 siswa se tanah Papua, dengan total Rp 205 miliar,” sebut Mofu pada wisuda STIH Manokwari angkatan XXXVIII, di Aston Niu Manokwari, akhir pekan kemarin.
Beasiswa tersebut, ungkap Mofu diberikan dengan harapan, akan ada lebih banyak lagi anak – anak Papua yang melanjutkan sekolah di perguruan tinggi hingga bisa wisuda.
Sebab, peraturan di perguruan tinggi jika mahasiswa tidak membayar uang kuliah, terpaksa harus cuti.
“Saya terharu, tanah ini kaya, tapi anak-anak Papua yang lulus dari perguruan tinggi sedikit sekali,” ujar Mofu.
Mofu mengatakan, akan tetap berjuang agar anak-anak Papua yang ada di perguruan tinggi bisa mendapatkan beasiswa sampai bisa menyelesaikan kuliahnya.
“Saya akan berjuang terus untuk mendapatkan beasiswa, masih banyak anak-anak Papua sekitar 34 ribu lebih yang belum dapat beasiswa. Mereka punya nasib dan status sama,” ujarnya.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/06/kapolresta-akan-kasih-pelajaran-untuk-pelaku-kejahatan-terhadap-perempuan/
Mofu mengungkapkan, penghasilan orang Papua di bawah Rp 2 juta per bulan dari 92 persen orang Papua, dan dari 92 persen tersebut, 54 persennya tidak berpenghasilan.
“Itu untuk data orang asli Papua yang anak-anaknya sekolah di perguruan tinggi,” sebut Mofu.
Mantan Rektor Unipa Manokwari ini mengajak pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, dapat membantu anak-anak Papua agar bisa tetap bersekolah.
Apalagi, saat ini Papua sudah terbagi menjadi enam provinsi, sehingga bantuan beasiswa dari LL Dikti XIV Wilayah Papua – Papua Barat, akan terbagi ke enam provinsi dimaksud.
“Data-data LL Dikti sangat lengkap bisa digunakan oleh pemerintah untuk merencanakan pemberian dukungan bagi anak-anak Papua agar bisa sekolah di perguruan tinggi, sebab kita punya anak-anak Papua yang menikmati perguruan tinggi baru 11 persen, sedangkan 89 persen belum,” pungkasnya.
Selain beasiswa, Mofu mengatakan, LL Dikti juga menganggarkan Rp 20 miliar untuk membiayai sertifikasi dosen se tanah Papua. Tercatat, ada sebanyak 700 dosen bersertifikasi se tanah Papua.
“Sertifikasi dosen itu identitas, harga diri, kalau semua perguruan tinggi bisa mempunyai dosen sertifikasi, itu harga dirinya tinggi di negara ini, karena negara menghargai keprofesionalan mereka sebagai dosen,” tandas Kepala LL Dikti XIV Wilayah Papua -Papua Barat ini. [SDR-R3]