Manokwari, TP – Akhirnya, Basarnas Manokwari menutup operasi pencarian terhadap 2 peristiwa yang membahayakan manusia, khususnya para pekerja tambang di Kali Wariowi, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Kepala Basarnas Manokwari, I Wayan Suyatna menerangkan, operasi pencarian dan pertolongan terhadap kejadian pertama, terperosoknya excavator di Kali Wariori yang ditumpangi 6 orang, Kamis (23/2).
Diungkapkan Suyatna, operasi pencarian dan pertolongan ditutup pada Jumat (3/3). Ia menjelaskan, dalam peristiwa ini, terdapat 6 korban, terdiri dari 3 perempuan berinisial Ra, YB, PS, dan 3 laki-laki berinisial As, NN, dan Ir sebagai operator excavator.
Ia mengungkapkan, operasi pencarian dan pertolongan sejak hari pertama, Jumat (24/2) sampai hari ketujuh, Kamis (2/3), sebanyak 5 korban ditemukan dan berhasil dievakuasi, yakni: As, NN, dan Ir yang ditemukan dalam keadaan selamat.
Sementara itu, 2 korban berinisial Ra dan YB, lanjut Suyatna, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan korban berinisial PS tidak ditemukan sampai operasi ditutup.
Kepala Basarnas menambahkan, operasi pencarian dan pertolongan terhadap kejadian kedua, yakni hanyutnya 6 pekerja tambang di Kali Wariori Minggu (26/2).
Dirincikan Suyatna, keenam korban, yaitu: RS, TY, AS, Il, W, dan MR, dikabarkan terbawa arus ketika hendak menyeberang. Ditambahkannya, operasi pencarian dan pertolongan dimulai sejak Minggu (26/2) sampai Sabtu (4/3).

Ia membeberkan, 2 korban berinisial TY dan MR ditemukan meninggal dunia, sedangkan korban berinisial Il dan W ditemukan selamat.
“Dua korban lain, yakni RS dan AS tidak berhasil ditemukan sampai operasi SAR ditutup. Ditutupnya operasi SAR terhadap dua peristiwa tersebut sudah dikoordinasikan dengan masing-masing pihak keluarga dan seluruh tim yang terlibat,” ungkap Suyatna dalam press release yang diterima Tabura Pos via WhatsApp, Sabtu (5/3).
Suyatna menyebutkan, pada operasi SAR hari ketujuh, pihaknya menerjunkan 2 longboat, dimana 1 longboat ke arah kiri, kurang lebih sejauh 7 km, sedangkan 1 longboat lagi ke arah kanan.
“Satu tim lagi menyusuri hilir sungai sepanjang 10 km, tetapi kita tidak menemukan korban,” terang Kepala Basarnas.
Suyatna menerangkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan keluarga korban, bersama semua tim yang terlibat, dimana operasi diputuskan untuk ditutup. [*SDR-R1]