Manokwari, TP – Penyidik Polsek Amban menghentikan proses penyelidikan dugaan pemakaian daging tikus pada tetelan bakso yang dilaporkan seorang warga Amban berinisial SW, Kamis (9/3).
Penghentian penyelidikan itu karena tetelan bakso tersebut tidak bisa dibuktikan kebenarannya memakai daging tikus.
Kapolsek Amban, AKP Juman Simanjuntak melalui Kanit Reskrim, Iptu Iwan Mulyawan menjelaskan, laporan polisi tentang dugaan pemakaian daging tikus pada tetelan bakso sudah ditindaklanjuti.
Tindaklanjutnya, sambung Mulyawan, dimana pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari pelapor berinisial SW dan pihak terlapor berinisial DR dan R.
Ia mengaku, penyidik juga sudah mengamankan barang bukti berupa sampel untuk diperiksa di Laboratorium BPOM Manokwari.
Namun, kata dia, dari proses penyelidikan, proses penanganan laporan terpaksa dihentikan karena sampel atau barang bukti yang diserahkan ke BPOM tidak memenuhi syarat atau tidak bisa diperiksa, sehingga penanganannya dihentikan.
Untuk itu, ia menegaskan, dugaan pemakaian daging tikus pada tetelan bakso belum bisa dibuktikan.
“Barang bukti tidak mencapai target. Maksudnya, syarat masuk di BPOM, minimal ada berapa begitu, tapi barang bukti yang disita pada saat itu dari baksonya saja. kita terlambat sita di gerobaknya ketika dibawa ke BPOM,” terang Mulyawan kepada Tabura Pos di Polsek Amban, kemarin.
Berdasarkan catatan Tabura Pos, penjual bakso berinisial DR dan R dilaporkan ke Polsek Amban karena dicurigai memakai daging tikus pada tetelan baksi yang dijualnya.
Laporan polisi tersebut tercatat dengan Nomor: LP/11/II/2023/Papua Barat/Sek Amban. Dalam laporannya, pelapor mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika pelapor membeli bakso di pangkalan terlapor dengan cara dibungkus atau tidak dimakan di tempat.
Sesampainya di rumah, pelapor menemukan tetelan yang masih berbulu tercampur bakso diduga memakai daging tikus ketika hendak dikonsumsi. Untuk itulah, pelapor mendatangi Polsek Amban dan melaporkan peristiwa tersebut.
Sedangkan dalam proses pemeriksaan terhadap kedua terlapor, keduanya menyangkal bahwa tetelan bakso yang dipakai bukan daging tikus, tetapi daging sapi. [AND-R1]