Ransiki, TP – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) terus memperjuangkan nasib guru honorer daerah pada satuan pendidikan Tingkat SD, SMP dan SMA di Kabupaten Mansel untuk segera bisa di angkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak atau P3K.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel, Tera Auri mengatakan, upaya ini ditempuh pihaknya untuk mengisi kekosongan tenaga kependidikan pada sejumlah satuan pendidikan di Kabupaten Mansel.
“Seleksi P3K guru formasi 2022, sudah kita laksanakan dan hasilnya sudah ada, yang masih tertinggal hanya guru yang masuk katagori P4 atau yang pindah atau digeser sesuai dengan kebijakan kepala daerah,” kata Auri saat dikonfirmasi Tabura Pos via telepon, Senin (13/3).
Lanjut dia, penerimaan guru P3K yang sudah selesai di laksanakan telah mengisi kekosongan tenaga guru di sejumlah satuan pendidikan, salah satunya di SD Negeri 30 Ransiki.
Namun, untuk memenuhi pemerataan tenaga kependidikan atau guru di Kabupaten Mansel, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi pihaknya juga akan kembali membuka seleksi P3K guru SD, SMP dan SMA formasi 2023 gelombang pertama, dengan jumlah kuota yang belum diketahui pihaknya.
Meski begitu, seleksi penerimaan P3K guru tahun ini, masih difokuskan bagi tenaga honor daerah yang sudah lama mengabdi di Kabupaten Mansel, minimal di atas dua tahun pengabdian sebagai guru di Kabupaten Mansel. Sambung Auri, kurang lebih masih terdapat sekitar 40 guru honorer daerah yang akan diperjungkan nasibnya sesuai formasi yang ada.
“Nanti kita lihat di data pokok pendidikan (Dapodik), karena penerimaan P3K guru acuanya adalah dapodik. Untuk formasi tahun ini, kita usahakan mengisi kekurangan di Distrik Neney, Tahota dan Dataran Isim,” pungkas dia. [BOM]