Manokwari, TP – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari, telah menyalurkan kelambu anti nyamuk malaria kepada masyarakat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang menyatakan kebutuhan kelambu bagi kelompok tidur di Manokwari mencapai 110.779 buah.
Dijelaskannya, penyaluran kelambu sudah dilakukan sejak 2 Maret, lalu dan pada Senin (13/3) pembagian dilakukan oleh Puskesmas Sanggeng.
“Hari ini terakhir di Puskesmas Sanggeng. Distribusi dilakukan ke 100 titik di Kelurahan Sanggeng,” ujar Marthen kepada Tabura Pos di kantornya, Senin (13/3).
Marthen mengakui, setelah 13 hari penyaluran, kebutuhan kelambu bagi kelompok tidur di Manokwari masih kurang, sekitar 1.079 kelambu.
Dirinya merincikan, beberapa puskesmas yang kekurangan, yakni Puskesmas Maripi sekitar 794 kelambu, dan Puskesmas Mobja sekitar 285 kelambu.
“Untuk di wilayah kerja Puskesmas Maripi, distribusi kelambu belum disalurkan ke asrama Polda, asrama Vilanova dan asrama Kodam, itu yang mengalami kekurangan,” sebut Marthen.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/14/kantor-sar-manokwari-latih-50-potensi-sar-pegaf/
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Manokwari ini menambahkan, kekurangan kelambu akan disampaikan ke Dinkes Provinsi Papua Barat agar dapat dicukupi.
Ia mengharapkan, jika semua kebutuhan kelambu terpenuhi, maka program eliminasi malaria di masyarakat bisa berjalan maksimal.
Disinggung efektifitas penggunaan kelambu dalam pencegahan malaria, Marthen memastikan kelambu malaria versi baru yang sekarang ini dibagikan kepada masyarakat sangat efektif, sebab mengandung obat malaria.
“Kalau nyamuk sentuh kelambu itu akan mati. Model kelambu terbaru yang dibagikan ke masyarakat cukup besar dibandingkan kelambu yang selama ini dikenal, sudah lebih baik, tinggal bagaimana pemahaman masyarakat sehingga dapat menggunakannya dengan baik,” ungkapnya.
Marthen menambahkan, masyarakat yang telah mendapatkan kelambu untuk digunakan saat tidur, sebab di beberapa daerah penggunaan kelambu sudah terbukti mencegah malaria,” pungkas Marthen. [SDR-R3]