Manokwari, TP – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Manokwari, melatih 50 orang potensi SAR Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), tentang teknis Medical First Responder (MFR).
Pelatihan MRF dipusatkan di Gedung KNPI Papua Barat dibuka oleh Sekda Kabupaten Pegaf, Ever Dowansiba, Senin (13/3). Pelatihan SAR akan berlangsung selama 6 hari, mulai Senin 13 Maret hingga 18 Maret 2023.
Kepala Kantor SAR Manokwari, I Wayan Suyatna, mengatakan pelatihan potensi SAR bagi 50 potensi SAR Kabupaten Pegaf yang diberikan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam upaya mengantisipasi kejadian tidak diinginkan pascaterjadinya bencana.
Menurut Suyatna, sering terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti mobil yang jatuh ke jurang dan ke Danau Anggi membutuhkan penanganan tenaga professional.
“Itu juga perlu penanganan khusus kepada korban. Itulah dasar dilaksanakannya pelatihan potensi SAR Pegaf. Pelatihan ini kami sambut baik, karena merupakan upaya pemerintah daerah Pegaf dalam mengantisipasi bencana,” ujar Suyatna.

Sekda Kabupaten Pegaf, Ever Dowansiba mengatakan, Kabupaten Pegaf memiliki potensi alam yang unik dan indah sehingga menarik banyak pengunjung ke daerah tersebut.
Namun, menurutnya, medan Pegaf yang ekstrem berpotensi menimbulkan bencana yang dapat terjadi, baik bencana alam maupun kecelakaan lalu lintas.
“Karena itu, pemerintah daerah, TNI dan Polri, Kantor SAR, dan masyarakat bersinergi untuk melakukan langkah antisipatif, karena ini menyangkut kemanusiaan,” ujarnya saat membuka pelatihan kemarin.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/14/3-anggota-tpn-pb-sorong-selatan-kembali-ke-pangkuan-nkri/
Dowansiba berharap dalam pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan terkait dengan pencarian dan pertolongan.
“Kita berharap setelah mendapat materi peserta juga dapat mempraktikkannya di lapangan, Pemkab Pegaf akan menindaklanjuti pelatihan ini dengan menggelar pelatihan lapangan di Pegaf,” pungkasnya. [SDR-R3]