Manokwari, TABURAPOS.CO – Penyalahgunaan dan peredaran narkoba, baik Ganja maupun Shabu-shabu menjadi salah satu fenomena yang meresahkan dan membahayakan masyarakat.
Dampak buruk dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba, bahkan sudah menyentuh semua kalangan masyarakat dan merambah sampai ke semua golongan, termasuk para pelajar.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong melalui Kasat Narkoba, Iptu Lukas Rosihol, SH, MH mengatakan, sebagai pejabat baru, salah satu upaya untuk menekan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Manokwari dengan pemberantasan.
Dikatakannya, pemberantasan itu bisa dilakukan melalui pencegahan, seperti memberikan edukasi dan sosialisasi secara masif di sekolah, terutama untuk para pelajar.
Di samping upaya pencegahan, kata dia, penindakan secara tegas juga harus tetap dilakukan sebagi bentuk komitmen memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Namun dari berbagai upaya tersebut, Rosihol menegaskan, diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak, terutama orangtua dan keluarga dengan mengawasi aktivitas anak-anaknya.
Diakuinya, kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba sekarang memang cukup mengkhawatirkan, terutama jenis Ganja yang terindikasi banyak beredar dan dibawa dari Papua Nugini.
Meski sudah bisa diindikasikan, lanjut dia, tetapi untuk menekan penyalahgunaan dan peredaran, diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari stakeholder terkait dalam melakukan pemberantasan.
“Kalau soal narkoba, kata kuncinya kolaborasi, karena kita polisi sudah tentu tidak bisa kerja sendiri,” ujar Rosihol kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Senin (20/3).
Hal terpenting, ia menegaskan, harus terus dilakukan edukasi, terutama untuk anak-anak sekolah, di samping peran penting orangtua dan masyarakat. [AND-R1]