Manokwari, TP – INFID melalui USAID berkolaborasi menggelar Dialog Multi Pihak Pendidikan dalam rangka mendiskusikan pentingnya keterlibatan para pihak dalam peningkatan kualitas pendidikan bagi Orang Asli Papua (OAP) di Papua Barat di Manokwari, Selasa (21/3/2023).
Disaksikan Tabura Pos, dialog Multi pihak pendidikan dihadiri tiga orang narasumber, yakni dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, diwakili Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Barat, Melkias Werinussa dengan memberikan materi terkait alokasi dan realisasi dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk layanan pendidikan di sekolah di Papua Barat.
Narasumber kedua, Yayasan Mitra Perempuan Papua Barat, Yuliana Numberi dengan memberikan materi terkait hambatan dan usulan masyarakat sipil dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Papua Barat dan narasumber terakhir, Anggota Majelis Rakyat Papua Barat, Anthon Rumbruren dengan materi peran dan kewenangan majelis rakyat Papua Barat dalam pelaksanaan layanan pendidikan di Papua Barat.
Turut hadir BPMP Papua, BGP Papua Barat, Akademisi, pengawas sekolah, NGO dan sejumlah perwakilan media di ibu kota Provinsi Papua Barat.
Usai dilakukan dialog dilanjutkan dengan diskusi yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari pihak pemerintahan, yayasan dan Akademisi. Kelompok kedua dari kelompok CSO dan media.
Dari hasil diskusi yang dilakukan kedua kelompok tersebut telah menghasilkan berbagai rekomendasi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Papua Barat.
Rekomendasi-rekomendasi tersebut kemudian disepakati para pihak untuk bersama-sama mengawal dalam implementasi Otsus khususnya dalam bidang pendidikan.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/24/bupati-bintuni-bertemu-tim-tiap-lng-project-bahas-sejumlah-isu-penting/
Rekomendasi tersebut diantaranya, rekrutmen tenaga guru yang transparan dan sesuai dengan bidang ilmunya, pemberian reward bagi para guru yang berada di daerah 3T.
Lalu, pelatihan tenaga administrasi untuk tenaga kependidikan. Selain itu, perlu adanya kerja sama antara BPMP dan Balai Guru Penggerak guna peningkatan kualitas tenaga guru.
Disampingi itu, mendorong pemerintah dalam membuat MoU bersama penerima Beasiswa, khusus beasiswa kedokteran untuk kembali mengabdi di Papua Barat, pelaksanaan muatan lokal di sekolah-sekolah yang berbasis kontekstual Papua, mengukur capaian program dan anggaran pendidikan, penambahan sarana laboratorium khusus untuk sekolah yayasan dan beberapa rekomendasi lainnya guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Papua Barat. [FSM-R3]