Manokwari, TP – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar Roadshow percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya secara daring, Selasa (21/3/2023).
Pelaksanaan Roadshow kali ini, diikuti Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Barat, Melkias Werinussa yang didampingi, Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko PMK, Erlia Rahmawati.
Roadshow secara daring tersebut turut dihadiri sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Plt. Bappeda Papua Barat, Melkias Werinussa mengatakan, pelaksanaan roadshow secara daring merupakan wujud perhatian dari Menko PMK dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Kita punya angka stunting ini bukan turun, memang ada beberapa kabupaten yang angka stuntingnya naik dan secara data diambil inilah yang kita dorong. Lalu, kemiskinan ekstrim cukup tinggi, sedangkan di tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem harus nol,” kata Werinussa usai roadshow di Aston Niu Hotel Manokwari, Selasa (21/3/2023).
Dengan demikian, kata dia, Bappeda akan berkolaborasi dengan sejumlah OPD teknis di lingkup Papua Barat untuk mengejar penanggulangan kasusnya karena stunting dan kemiskinan ekstrim paling banyak berada di kampung-kampung.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/24/dialog-multi-pihak-lahirkan-rekomendasi-peningkatan-kualitas-pendidikan/
“Waktunya sangat sempit, maka kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri tapi harus bekerja bersama-sama atau bergotong royong melihat persoalan ini, karena ada batas waktu. Selasa mendatang, kita akan rapat dan membuat jadwal kerja hingga tahun 2024,” ujarnya.
Karena, sambung dia, hal itu akan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk melihat apa yang sudah dikerjakan, baik penurunan angka stunting maupun kemiskinan ekstrim di Papua Barat.
“Jadi kita kerja harus ada petanya. Kita kerja sama tapi ada target yang kita capai, maka harus di buat dalam jadwal kerja,” tandas Werinussa. [FSM-R3]