Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat adanya penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Papua Barat per Februari 2023.
Plt Kepala BPS Papua Barat, Johanis Lekatompessy menjelaskan, jumlah angkatan kerja di Papua Barat per Februari 2023 sebanyak 623.190 orang, naik sebanyak 15.900 orang, dibandingkan Februari 2022.
“Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK red) juga turun, sebesar 0,23 persen,” jelas Lekatompessy saat memaparkan statistic tenaga kerja Papua Barat, di Aula BPS Papua Barat, Jumat (5/5).
Pada Februari 2023, Lekatompessy mengatakan penduduk usia kerja di Papua Barat sebanyak 898.497 orang, yang terdiri dari 623.190 orang termausk dalam angkat kerja dan 275.307 orang bukan dalam angkatan kerja.
Artinya, sambung Lekatompessy, yang termasuk dalam angkatan kerja, 588.729 orang bekerja dan 34.461 orang tidak kerja atau nganggur. “Penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 16.615 orang per Februari 2023,” jelasnya.
Lekatompessy mengklasifikasikan, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar atau paling banyak merekrut tenaga kerja, yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,92 persen.
Sementara sektor yang mengalami penurunan tenaga kerja terbesar, yaitu sektor industry pengolahan 2,75 persen. “Sebanyak 350.544 orang bekerja pada kegiatan informal turun 1,14 persen dibanding Februari 2022,” sebutnya.
Dari klasifikasi tenaga kerja setengah pengangguran, Lekatompessy menyebutkan, persentase setengah pengangguran turun 2,45 persen, begitu juga persentase pekerja paruh waktu turun 4,13 persen dibandingkan Februari 2022.
“Komposisi angkatan kerja pada Februari 2023 terdiri dari 588.729 penduduk yang bekerja dan 34.461 orang pengangguran, apabila dibandingkan Februari 2022 terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 15.590 orang. Penduduk bekerja meningkat sebanyak 16.615 orang dan pengangguran sebanyak 625 orang,” bebernya.
Dari jenis klamin, Lekatompessy menyampaikan, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) 80,92 persen, lebih tinggi dibandingkan perempuan 56,27 persen. Bila dibandinhkan Februari 2023, TPAK laki-laki 1,80 persen dan perempuan 1,55 persen.
Lekatompessy menambahkan, terdapat 13.674 atau 1,52 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 sebanyak 182 orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebanyak 132 orang, dan penduduk kerja yang menganggur karena Covid-19 sebanyak 13.360 orang. [SDR-R3]