Manokwari, TABURAPOS.CO – Pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sowi begitu pesat. Hasilnya, membuat produksi sampah rumah tangga setiap harinya terus bertambah.
Kepala Kelurahan Sowi, Jekson Ullo mengatakan, jumlah penduduk di Kelurahan Sowi saat ini mengalami pertambahan hingga menjadi 10 ribu lebih kepala keluarga (KK).
Menurutnya, jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah sarana dan prasarana sampah yang memadai.
Ullo menyebutkan, armada persampahan, berupa motor roda tiga pengangkut sampah yang dikelola kelurahan untuk melayani masyarakat sebanyak tujuh unit. Menurutnya, jumlah dan kondisinya belum memadai untuk melayani angkutan sampah di Kelurahan Sowi, sehingga masih membutuhkan tambahan dua unit lagi.

“Yang menjadi kendala bagi kami adalah anggaran operasionalnya belum cair, jadi kami berikan kebijakan bagi pengelola motor pengangkut sampah kalau mereka angkut sampah dan orang berikan ongkos terima kasih berapapun tidak apa-apa, yang saya pesan jangan lupa isi bensin agar bisa beroperasi lagi,” pesan Ullo melalui kepada Tabura Pos saat ditemui di Kantor Distrik Manokwari Selatan (Mansel), belum lama ini.
Jekson mengatakan, pelayanan angkutan sampah dari rumah warga sedianya gratis karena setiap warga yang mendapat pelayanan sampah sudah dikenakan biaya sebesar Rp 50 ribu dan langsung disetor ke kas daerah.
“Namanya ucapan terima kasih, jadi tidak ada patokan besar kecil, terserah yang berikan, namanya kita manusia orang membantu kita,” tukas Ullo.
Lebih lanjut Ullo mengatakan, selain armada roda tiga pengangkut sampah, Kelurahan Sowi juga membutuhkan tambahan bak sampah. Saat ini, hanya terdapat lima bak sampah yang ditersebar di beberapa titik, seperti Perumahan Fulica dua unit, di Pos Polisi Marampa dua unit, dan di Jln Esau Sesa satu unit.
“Kalau bisa minta tambah satu lagi taruh di dekat jembatan Rendani, karena warga di komplek polisi 13 tidak mau buang di Pasar Wosi, mereka lebih pilih buang di dekat jembatan Rendani,” kata Ullo lebih lanjut.
Ullo menilai, di komplek jembatan Rendani perlu ditambah satu bak sampah agar masyarakat setempat bisa menjangkaunya lebih dekat.
“Di situ butuh bak sampah, karena orang banyak buang di situ. Masa orang turun dari pesawat mau liat Manokwari liat sampah duluan di daerah situ. Jadi, kalau bisa ada tambahan satu di daerah jembatan Rendani situ,” pungkas Jekson Ullo. [SDR-R3]