Bintuni, TABURAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, terus perupaya menghadirkan rumah sakit untuk menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah pesisir Bintuni.
Upaya itu bahkan akan terwujud dengan berdirinya Rumah Sakit Pratama Babo, setelah Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, meletakkan batu pertama pembangunan RS Pratama Babo, Selasa (9/5).
Bupati mengungkapkan, pembangunan RS Pratama Babo merupakan salah satu proyek strategis daerah untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di daerah pesisir Bintuni.
Menurut Bupati, dana pembangunan RS Pratama Babo bersumber dari APBN, yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023.
Bupati menyebutkan, pembangunan RS Pratama Babo diperkirakan selesai pada Desember 2023 dengan menelan anggaran senilai Rp 70 miliar.

Anggaran senilai Rp 70 miliar lebih itu, sebut Bupati, untuk pembangunan sarana-prasarana, serta alat-alat kesehatan.
Jika selesai, kata Bupati, RS Pratama Babo menjadi rumah sakit kedua yang dimiliki Pemkab Teluk Bintuni setelah RSUD Bintuni.
Bupati mengungkapkan, sedianya pengerjaannya sudah dimulai sejak Maret 2023 lalu. Namun, mundur karena dirinya sedang melaksanakan tugas di luar daerah dan baru terlaksana, Selasa 09 Mei 2023 ini.
“Namun itu tidak mengurangi nilai dari pembangunan Rumah Sakit Babo tersebut karena dalam peletakkan batu pertama ini juga dilakukan doa syukur bersama. Dimana kita semua hadir pada peletakkan batu pertama ini juga untuk mendoakan agar pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Pratama Babo ini bisa selesai tepat waktu,” ungkap Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw.
Lanjut, Bupati Teluk Bintuni dua periode itu, bahwa dalam doa syukur semuanya juga mendoakan agar selama pekerjaan rumah sakit berlangsung keselamatan semua pekerja dapat terjaga.

“Dan ini yang kita harapkan karena bagian dari keberhasilan dalam membangun proyek rumah sakit Babo tersebut,” tutur Bupati Kasihiw.
Bupati Kasihiw dalam wawancaranya juga menekankan bahwa proyek pembangunan RS Pratama Babo, adalah salah satu proyek strategis daerah dari sekian banyak proyek strategis daerah yang ada di tahun 2023.
Dimana, proyek RS Pratama Babo merupakan jawaban dari salah satu aspirasi masyarakat yang disampaikan pada saat kampanye.
“Dimana di leher saya ini digantung aspirasi dan dari sejumlah aspirasi masyarakat yang sifatnya pribadi. Itu ada 2 aspirasi yang penting yaitu aspirasi pembangunan rumah sakit Babo dan aspirasi pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Babo Raya. Dan sekarang asprasi masyarakat soal rumah sakit terjawab,” papar Bupati Petrus Kasihiw.

Lebih jauh Bupati Bintuni itu menjelaskan bahwa karena RS Pratama Babo adalah aspirasi masyarakat, maka dirinya berharap masyarakat Babo ikut aktif mendukung pembangunannya dari awal sampai rumah sakit ini selesai dibangun.
“Karena aspirasi ini saya sudah jawab maka saya harap tidak ada lagi krikil-krikil kecil yang mengganggu pembangunannya karena ini untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat yang ada di pesisir. Dan saya siap mendengar apabila ada hal-hal yang perlu dibicarakan seperti mungkin tanah yang belum beres atau berhubungan dengan pihak lain kita akan selesaikan,” tegas Bupati.
Kasihiw mengatakan akan terus memantau perkembangan pembangunan RS Pratama Babo sampai selesai. Menyangkut hak ulayat sudah selesaikan, meskipun sebenarnya masih membutuhkan tambahan lahan untuk fasilitas lain.
“Soal tambahan lahan tersebut nanti kita bicarakan seperti lokasi pembangunan perumahan dokter atau tenaga medis dan lain sebagainya itu yang masih perlu.
Pada kesempatan ini saya juga berpesan kepada Kontraktor selaku pihak ketiga yang mengerjakan rumah sakit ini agar melibatkan masyarakat dalam bekerja yang sekiranya dapat dikerjakan oleh masyarakat.

Sehingga kehadiran pembangunan Ruma Sakit Babo ini juga memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujar Bupati Kasihiw.
Kontraktor pembangunan RS Pratama Babo, sangat mendukung program pembangunan RS tersebut. Setelah tanda tangan kontrak pada awal Maret 2023, pihaknya langsung mengerjakan pembangunan.
Sejauh ini pihak kontraktor belum ada kendala semoga pekerjaan pembangunan RS Pratama Babo bisa berjalan lancar sampai selesai yaitu bulan Desember tahun 2023 ini.
Perihal materialnya, akan didatangkan dari Jawa dan aakn diturunkan melalui Pelabuhan Sorong sebelum dibawa ke Bintuni menuju Babo.
Diperikirakan mobilisasi material, seperti besi, spilit untuk tiang gedung memakan waktu 1 bulan. Sedangkan bahan lokal seperti pasir diambil dari Babo yaitu dari masyarakat lokal.
Kontraktor perikarakan gunakan 50 orang tenaga kerja dari luar, 30 masyarakat lokal. Kontraktor berharap, masyarakat mendukung proyek pembangunan RS Pratama Babo sampai selesai.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Franky D. Mobilala, SKM, M.Kes menambahkan, total anggaran yang digunakan untuk membangun Rumah Sakit Pratama Babo ini sebesar Rp.70 miliar.
Terdiri dari sarana rumah yang membutuhkan dana sekitar Rp.45 miliar dan prasarana Rp. 6 miliar, serta alat-alat kesehatan Rp. 15 miliar. [ABI-R4]