Manokwari, TABURAPOS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menargetkan transaksi belanja pada Usaha Mikro Kecil dan Memengah (UMKM) mencapai Rp. 50 miliar pada tahun 2024 mendatang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Memengah Papua Barat, Enos Aronggear mengatakan, target Pemprov Papua Barat untuk mencapai Rp. 50 miliar transaksi pada UMKM merupakan strategis pemerintah dalam menumbuhkan perekonomian kreatif di daerah.
Dengan strategis itu, menurut Aronggear, akan memperlihatkan bahwa daerah juga memiliki kontribusi untuk menumbuhkan ekonomi di daerah guna menjaga stabilitas perekonomian di daerah.
“Kami di dinas teknis terus melakukan pembinaan terhadap UMKM-UMKM yang saat ini berpartisipasi dalam pameran UMKM Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) dengan semangat kasuari selama tiga hari,” terang Aronggear kepada Tabura Pos di Lapangan Borarsi, Manokwari, Selasa (9/5/2023).
Ditambahkan Aronggear, gerakan nasional GBBI dan GBWI tidak hanya digelar di ibukota provinsi, tetapi kedepannya juga akan dilaksanakan di kabupaten lainnya di Papua Barat guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Menurutnya, UMKM merupakan motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi di daerah. Kalau UMKM dibina dengan baik, maka ketika UMKM ini dilepas mereka akan bertumbuh secara mandiri. “Inilah harapan sebenarnya,” singkatnya.
Lebih lanjut, pemerintah dapat melakukan pembinaan bagi UMKM lainnya kedepan secara bertahap. Sebab, banyak UMKM di Papua Barat yang juga membutuhkan perhatian untuk mendorong perekonomian.
Aronggear menambahkan, para pelaku UMKM sebagai motor penggerak ekonomi sekaligus membantu pemerintah daerah dalam rangka menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di daerah.
Dirinya berharap, kedepan perhatian terhadap peran UMKM untuk pertumbuhan ekonomi di daerah tidak hanya berlangsung diivent ini, tapi UMKM ini harus mampu tumbuh dengan berbagai kreatifitas maupun inovasi usahanya agar tetap bertumbuh. [FSM-R3]