Manokwari, TABURAPOS.CO – Rumah yang dijadikan mess petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Manokwari, di Jl. Bandung, Kabupaten Manokwari, dilalap si jago merah, Rabu (10/5) pagi.
Peristiwa itu sempat menjadi perhatian warga, dimana dikabarkan ketika terjadi kebakaran, tidak ada orang di rumah atau dalam kondisi kosong.
Para petugas KKP Manokwari yang berada di sekitar lokasi kejadian, tampak kebingungan, karena di dalam rumah itu tidak ada kompor, bahkan instalasi listrik juga sudah diminta supaya dicabut petugas PLN.
Koordinator Substansi PRL dan KLW Perwakilan Kepala Kantor KKP Manokwari, Trianta mengakui bahwa rumah itu merupakan rumah dinas KKP Manokwari. Rumah itu, kata dia, sebelumnya dijadikan mess oleh petugas KKP Manokwari dengan 3 kepala keluarga.
Namun, ungkap dia, sekitar 3 minggu sebelum hari raya Idul Fitri 1444 H, semua petugas sudah meninggalkan rumah itu karena sering kecurian dan teror pelemparan atap rumah setiap malam.
“Mereka tidak nyaman, karena ada semacam teror, setiap malam ada lemparan ke atap rumah, makanya mereka keluar,” kata Trianta kepada Tabura Pos di sekitar lokasi kejadian, Rabu (10/05).
Untuk penyebab kebakaran, ia mengaku belum tahu pasti, dan belum ada keterangan atau informasi dari pihak kepolisian. “Soal penyebab, nanti polisi yang jawab,” katanya.
Disinggung soal rencana pembangunannya lagi, ia enggan berkomentar dengan alasan bukan kewenangannya. “Saya tidak bisa menjawab, itu kewenangan Kepala KKP,” ujar Trianta.
Sementara salah satu petugas KKP Manokwari yang ada di sekitar lokasi kejadian, mengaku kebingungan dengan peristiwa kebakaran itu. Sebab, ungkap dia, rumah itu sudah dalam keadaan kosong dan tidak ada barang di dalamnya, seperti kompor dan sebagainya.
Bahkan, lanjut dia, petugas yang tinggal di rumah itu sudah meminta ke PLN agar mencabut instalasi listrik. “Saya juga bingung, kok bisa terbakar. Padahal sudah tidak ada barang di dalam. Kompor tidak ada, instalasi listrik waktu itu sudah kita minta di PLN untuk cabut. Cuma saya tidak tahu sudah dicabut atau tidak,” tukasnya.

Menurutnya, ketika rumah itu masih berpenghuni, rawan terjadi pencurian. Bahkan, barang berharap milik petugas KKP sering hilang. Dengan kejadian itu, petugas yang menempati rumah itu merasa tidak nyaman dan akhirnya keluar sebelum Lebaran 2023.
“Bayangkan saja, baju dinas saja dicuri. Minyak di kompor juga diambil, sepatu-sepatu, dan lain sebagainya. Ini parah sih,” katanya.
Sebelumnya, seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran, mengatakan, dia mengetahui kebakaran itu ketika melihat kepulan asap hitam ke langit sekitar pukul 09.00 WIT.
Saat itu, dia langsung ke lokasi kebakaran untuk membantu warga lain yang sudah berkumpul untuk memadamkan kobaran api. Tidak berselang lama, petugas pemadam kebakaran datang untuk memadamkan kobaran api.
“Kalau penyebabnya, saya kurang tahu, saya datang sudah banyak orang, tapi setahu saya, rumah itu memang dalam keadaan kosong, tidak ada penghuninya,” kata warga. [AND-R1]