Manokwari, TABURAPOS.CO – Pergantian Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Manokwari, Regina A. Rumayomi, menimbulkan kegelisahan salah satu orangtua, Ariance Bisai.
Anak dari Ariance Bisai ini, masih menjalani pendampingan di Rumah Aman UPTD PPA Manokwari terkait penyalahgunaan narkoba jenis Ganja.
Ia menceritakan, selama beberapa hari tinggal di Rumah Aman mendampingi sang anak yang mengikuti proses pemulihan akibat mengalami perubahan mental akibat penyalahgunaan Ganja.
Diutarakan Ariance, selama di Rumah Aman, dia bersama suami dan anaknya, terus mendapatkan pendampingan dari Kepala UPTD PPA Kabupaten Manokwari, Regina Rumayomi dan beberapa staf.
Namun, dia menyayangkan, di tengah harapan untuk kesembuhan sang anak, tiba-tiba menerima informasi bahwa Regina Rumayomi diganti, sehingga menjadi pukulan berat terhadap keluarganya.
Apalagi, lanjut dia, selama 4 bulan terakhir, Regina Rumayomi sebagai sosok perempuan asli Papua bersama para stafnya selalu menemani dan berjuang membantu proses penyembuhan anaknya.
Bahkan, ungkap Ariance, selama di Rumah Aman, Regina Rumayomi terus memperhatikan kebutuhan mereka, seperti makan, minuman, dan kebutuhan lain.
Oleh sebab itu, tambah Ariance, Regina Rumayomi sering pulang ke rumah sudah larut malam, karena harus melakukan pendampingan.
“Saya menangis saat tahu dia diganti. Saya sangat terpukul, karena beliau ini orang baik, sangat baik, tapi saya heran, apakah pemerintah tidak melihat yang dia kerjakan? Bukan dipertahankan, tetapi ini justru diganti,” sesal Ariance kepada Tabura Pos di UPTD PPA Kabupaten Manokwari, Kamis (11/5).
Ia menilai, pergantian Regina Rumayomi dari posisi Kepala UPTD PPA Kabupaten Manokwari mengisyaratkan bahwa pemerintah tidak peduli akan keadaan masyarakat kalangan bawah.
“Kita bicara kemanusiaan, masalah sosial yang terjadi dan kita beruntung masih ada ibu Regina yang peduli. Kalau dia diganti, terus pemerintah harap seperti apa? Ini aneh,” katanya.
Untuk itulah, ia mengaku secara pribadi merasa kecewa terhadap pemerintah, setelah anaknya mendapatkan pendampingan selama 4 bulan di Rumah Aman.
“Kita sudah ke sana kemari, minta bantuan tidak dipedulikan. Saya kecewa, saya menangis,” ujar Ariance.
Untuk itu, ia berharap pemerintah mengkaji lagi pergantian Regina Rumayomi dan pergantian ini tidak dijadikan kepentingan politik.
“Tadinya saya mau ke pemerintah, tapi lebih baik saya bicara di media supaya semua orang tahu,” pungkas Ariance. [AND-R1]