Manokwari, TABURAPOS.CO – Regina A. Rumayomi akhirnya buka suara soal pergantian jabatan Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Manokwari.
Regina mengaku sempat bungkam soal pergantian tersebut saat di konfirmasi lantaran masih diselimuti rasa kecewa dan bingung dengan pemerintah perihal pergantian tersebut.
Regina sebelumnya menjabat sebagai Kepala UPTD PPA Manokwari selama kurun waktu 2 tahun berjalan, namun kemudian diganti oleh Bupati Manokwari dan saat ini menjabat sebagai staf UPTD PPA Manokwari.
Dia mengaku kecewa sekaligus bingung dirinya diganti oleh juniornya yang justru jabatannya lebih rendah darinya. Dan, ironisnya setelah diberhentikan Ia kini hanya sebagai Staf UPTD PPA.
Regina mengaku, tidak masalah dengan pergantian tersebut tapi setidaknya dirinya dipindahkan ke tempat yang sesuai dengan harapan.
Regina menambahkan, meski dirinya kini hanya sebagai staf dirinya masih harus mengurusi hampir semua pekerjaan mulai dari menerima laporan hingga pendampingan.
“Saya inikan sekarang sudah diganti, saya posisinya staf tapi faktanya saya ini masih mengurusi semua,” ujar Regina kepada Tabura Pos di UPTD PPA Manokwari, Jumat (12/05).
Regina menegaskan UPTD PPA Manokwari hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apa yang dikerjakan oleh UPTD PPA berkaitan dengan kemanusiaan sehingga pelayanan yang diberikan harus benar-benar dari hati dan ketulusan.
Namun jika itu hanya dikerjakan tanpa niat dan ketulusan maka dampaknya akan di rasakan oleh masyarakat.
Dia membeberkan sejak menjabat sebagai kepala UPTD PPA Manokwari ratusan kasus sudah didampinginya dan hampir semua terselesaikan.
Penyelesaian itu bisa di buktikan dengan laporan data Simpony yang juga dimonitor oleh Kementerian PPA pusat. Bahkan dari hasil pendampingan yang dilakukan, UPTD PPA Manokwari yang terbaik di wilayah Papua Barat.
“Artinya bahwa kita hadir benar-benar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat karena yang kita tangani ini berkaitan kemanusiaan. Sekarang kalau saya sudah diganti tapi tidak ada pendampingan kan kasian masyarakat akhirnya saya inisiatif sendiri untuk pelayanan,” terangnya.
Regina menambahkan bahwa saat ini di UPTD PPA ada sejumlah kasus yang harus dilakukan pendampingan. Jika tidak ada pelayanan pasca pergantian siapa yang akan bertanggungjawab.
“Saya kan nanti Kepala UPTD PPA yang pendampingan. Dulu sejak awal-awal UPTD PPA ada kan kita juga jatuh bangun berapa bulan tidak digaji bahkan saya sendiri keluarkan uang pribadi,” tambahnya.
Regina berharap pemerintah tidak memandang sebelah mata kehadiran UPTD PPA Manokwari mengingat ada begitu persoalan sosial dan kemanusiaan yang harus segera ditangani. Dia juga masih berharap pergantian ini bisa lihat kembali.
“Kalau memang saya mau diganti jangan saya dijadikan seperti ini. Kita ini pelayanan kita mengabdi untuk negara, saya kecewa dengan apa yang sudah saya lakukan, terlebih lagi saya kecewa karena masih banyak tugas pelayanan dan masyarakat jadi terdampak. Dalam pelayanan kita memposisikan diri kita terhadap yang mereka alami,” pungkasnya. [AND-R3]