Manokwari, TABURAPOS.CO – Anggota DPR Papua Barat, Abdullah Gazam menerima sejumlah aspirasi terkait kondisi
jalan yang memprihatinkan, belum adanya jembatan, hingga masalah pendidikan dengan minimnya sarana dan prasarana.
Aspirasi ini disampaikan masyarakat saat Abdullah Gazam menjalankan agenda reses pertama pada masa sidang tahun anggaran 2023 DPR Papua Barat di Kampung Wasai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.
Dikatakan Gazam, daerah pemilihan (dapil) di Kota Sorong. Tetapi, reses kali ini dirinya mengaja memilik Kabupaten Manokwari sebagai daerah reses.
“Hari ini momennya sangat spesial, walaupun Manokwari ini bukan daerah pemilihan saya, tapi tidak salah kemudian saya melakukan penjaringan aspirasi di sini. Paling tidak harapan mereka bisa tersampaikan lewat perjuangan di lembaga DPRPB,” kata Gazam kepada Tabura Pos melalui sambungan teleponnya belum lama ini.
Menurutnya, bagaimana pun dirinya berstatus sebagai anggota DPR Papua Barat. Sekalipun, dapilnya sudah masuk dalam wilayah pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
Dikatakan Gazam, meskipun kampung Wasai tidak jauh dari wilayah perkotaan, namun kondisi jalannya rusak parah.

“Saya turut prihatin sebelumnya mereka menyampaikan keluhannya terkait kondisi jalan yang rusak parah, saya pun sendiri pada saat melintasi jalan menuju kampung itu sudah tahu betul tentang apa yang mereka rasakan selama ini. Kiranya menjadi atensi penting bagi pemerintah kabupaten maupun provinsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ungkap Gazam, yang lebih memprihatinkan lagi terlepas dari akses jalan, ada satu aliran sungai yang sudah sempat memakan korban jiwa, karena sejauh ini belum pernah ada pembuatan jembatan untuk dilintasi warga, sehingga pada saat mereka menyeberang terseret derasnya aliran sungai.
Untuk itu, dirinya berkomitmen, aspirasi warga kampung Wasai akan diseriusi sehingga dapat dieksekusi. Selain itu, dirinya juga menyoroti minimnya sarana dan prasarana pendukung pendidikan di daerah tersebut.
“Saya prihatin melihat kondisi sekolah yang hanya tiga ruang kelas yang diisi oleh seluruh siswa mulai dari kelas satu sampai kelas enam,” tandas Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani DPR Papua Barat ini. [FSM-R1]