Manokwari, TABURAPOS.CO – Rentetan peristiwa musibah kebakaran yang terjadi di Manokwari sebagai Ibukota Provinsi Papua, hingga pertengahan tahun 2023 jumlahnya cukup tinggi.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol) Kabupaten Manokwari, Yusuf Kayukatui, mengatakan kasus bencana musibah kebakaran yang ditangani pihaknya di tahun 2023 cukup banyak.
“Kalau saya tidak salah sampai kemarin (Senin red) sudah ada lima peristiwa musibah kebakaran di Manokwari di pertengahan tahun ini. Ini jumlah yang cukup banyak,” sebut Kayukatui kepada para wartawan setelah pertemuan bersama kontraktor OAP di Sasana Karya Kantor Bupati, Selasa (20/6).
Dari lima musibah kebakaran itu, kata Kayukatui, hanya satu yang tidak bisa ditangani, yaitu musibah kebakaran di Wosi Dalam Inggramui, sedangkan lainnya bisa tertangani.
“Satu yang tidak sempat kami tangani yaitu kebakaran yang di Wosi Dalam Inggramui, karena saat mobil pemadam kebakaran datang baut penahan kompoling patah dan berhubungan dengan pompa, sehingga tidak bisa dipakai,” ungkap Kayukatui.
Dirinya mengakui telah mendapat teguran dari Bupati Manokwari akibat kerusakan yang terjadi dan telah ditindaklanjuti.
Menurut Kayukatui, Manokwari sebagai Ibukota Provinsi Papua Barat, memerlukan tambahan mobil pemadaman kebakaran dengan kapasitas 3.000 liter, sehingga apabila terjadi peristiwa kebakaran rumah di dalam gang-gang atau lorong sempit tetap bisa dijangkau ke lokasi kejadian.
“Yang kita butuhkan sekarang 3.000 liter biar kalau kebakaran di gang kecil masih bisa tetap masuk, karena mobil pemadam kebakaran yang kita miliki saat ini kapasitas 5.000 liter,” ungkapnya.
Kasatpol Manokwari ini menerangkan, sudah menyampaikan kebutuhan ini kepada Sekda Manokwari yang juga selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Tapi kalau pemerintah belum bisa pengadaan, saya sudah bilang Pak Bupati kalau bisa kita minta bantuan dari pengusaha-pengusaha besar di Manokwari untuk patungan membeli satu lagi,” selorohnya.
Selain itu, kata Kayukatui, pihaknya juga sudah mengajukan proposal pengadaan mobil pemadam kebakaran ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat.
“Kalau dapat tambahan mobil pemadam kebakaran, kita punya SDM sudah siap. Karena ada 8 orang yang sudah ikut pelatihan di Makassar,” ungkapnya.
Kayukatui menambahkan, dari hasil investigasi peristiwa kebakaran yang terjadi di Manokwari, rata-rata diakibatkan kompor meledak. [SDR-R3]