Manokwari, TABURAPOS.CO – Jumlah kontraktor asli Papua di wilayah Manokwari terus bertambah, hingga tidak sebanding dengan jumlah paket pekerjaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah saat ini.
Akibatnya, banyak kontraktor asli Papua Barat yang tidak mendapatkan paket pekerjaan dari Pemkab Manokwari.
Menuntut pekerjaan dengan sistem penunjukan langsung dari Bupati Hermus Indou, sekitar 28 kontraktor asli Papua mendatangi kantor Bupati Manokwari, Selasa (20/6), dan ditemui Asisten I Setda Kabupaten Manokwari di ruang Sasana Karya Kantor Bupati.
Dari pertemuan tersebut, setidaknya terdapat 28 kontraktor asli Papua yang meminta bagian paket pekerjaan penunjukan langsung (PL) dari pemerintah tahun ini.
“Pertemuan hari ini karena dari kemarin ada usulan saat Pak Bupati di DPRD, makanya perintah Pak Bupati hari ini adakan pertemuan dengan mereka (kontraktor OAP red) untuk menerima aspirasi mereka,” terang Wanto kepada para wartawan kemarin.

Menurut dia, permintaan para kontraktor masih akan diupayakan agar mereka mendapatkan paket penunjukan langsung. Hanya saja, jumlahnya masih terbatas, dan kemungkinan hanya 21 kontraktor asli Papua yang bisa diakomodir.
“Daftar ini akan kami sampaikan ke Pak Bupati ada 26 tapi berkembang menjadi 28. Sesuai pertunjuk Pak Bupati yang akan diupayakan sebanyak 21. Saya tekankan lagi yang akan diupayakan bisa mendapatkan paket,” jelas Wanto.
Wanto menegaskan, Pemkab Manokwari akan tetap selektif terhadap kontraktor asli Papua dengan cara melihat hasil pekerjaan dari kontraktor yang telah mendapatkan paket pekerjaan.
“Pemkab akan lebih selektif dengan melihat dari hasil atau kualitas pekerjaan. Jika hasilnya tidak memuaskan maka di black list saja, sehingga tahun-tahun selanjutnya bisa diberikan kepada yang lain atau yang hasil pekerjaannya memuaskan,” pungkas Wanto. [SDR-R3]