• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Sabtu, Juli 5, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home DAERAH

Penjual Pinang dan Sirih Mengeluhkan Kenaikan Harga Hampir Dua Kali Lipat

TaburaPos by TaburaPos
04/07/2023
in DAERAH
0
Penjual Pinang dan Sirih Mengeluhkan Kenaikan Harga Hampir Dua Kali Lipat

Aktivis perempuan dan anak Yuliana Numberi berfoto bersama mama-mama penjual pinang. Foto: IST

0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TABURAPOS.CO – Sejumlah mama Papua yang berjualan pinang dan sirih mengeluhkan kenaikan harga sirih yang hampir mencapai dua kali lipat.

Sebelumnya harga sirih di pasaran seharga Rp. 80.000/kg, tetapi sekarang naik menjadi Rp. 150.000/kg, sehingga mempengaruhi pendapatan para penjual pinang dan sirih.

Salah satu aktivis perempuan dan anak, Yuliana Numberi mengatakan, pemerintah mendorong perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, bahkan membangun lapak jualan, tetapi ada yang terlupakan.

“Sayangnya, pemerintah tidak melihat sektor lain yang lebih penting, seperti budidaya sirih. Apalagi tanaman sirih merupakan tanaman jangka pendek dan mampu menghasilkan uang dengan cepat,” katanya kepada Tabura Pos via ponselnya, kemarin.

Diungkapkannya, selama ini mata pencarian mereka hanya berjualan pinang untuk membantu kehidupan keluarga, tetapi sekarang mengalami penurunan sangat drastis.

Untuk itu, Yuliana Numberi berharap dinas terkait perlu memberdayakan mama Papua bukan hanya berjualan, tetapi sektor budidaya.

“Lonjakan harga kan karena produksi sirih kurang dari petani dan pasokan dari luar Manokwari juga kurang. Jadi, harus ada petani yang diarahkan untuk membudidayakan sirih supaya sektor ini tidak mati,” harapnya.[AND-R1]

Previous Post

Kajati Jamin Keamanan Pembuat Konten Tiktok Viral Oknum Jaksa

Next Post

Pencegahan, 80 Persen Lebih Efektif Turunkan Prevalensi Stunting

Next Post
Pencegahan, 80 Persen Lebih Efektif Turunkan Prevalensi Stunting

Pencegahan, 80 Persen Lebih Efektif Turunkan Prevalensi Stunting

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!