Manokwari, TABURAPOS.CO – Sejumlah mama Papua yang berjualan pinang dan sirih mengeluhkan kenaikan harga sirih yang hampir mencapai dua kali lipat.
Sebelumnya harga sirih di pasaran seharga Rp. 80.000/kg, tetapi sekarang naik menjadi Rp. 150.000/kg, sehingga mempengaruhi pendapatan para penjual pinang dan sirih.
Salah satu aktivis perempuan dan anak, Yuliana Numberi mengatakan, pemerintah mendorong perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, bahkan membangun lapak jualan, tetapi ada yang terlupakan.
“Sayangnya, pemerintah tidak melihat sektor lain yang lebih penting, seperti budidaya sirih. Apalagi tanaman sirih merupakan tanaman jangka pendek dan mampu menghasilkan uang dengan cepat,” katanya kepada Tabura Pos via ponselnya, kemarin.
Diungkapkannya, selama ini mata pencarian mereka hanya berjualan pinang untuk membantu kehidupan keluarga, tetapi sekarang mengalami penurunan sangat drastis.
Untuk itu, Yuliana Numberi berharap dinas terkait perlu memberdayakan mama Papua bukan hanya berjualan, tetapi sektor budidaya.
“Lonjakan harga kan karena produksi sirih kurang dari petani dan pasokan dari luar Manokwari juga kurang. Jadi, harus ada petani yang diarahkan untuk membudidayakan sirih supaya sektor ini tidak mati,” harapnya.[AND-R1]