Manokwari, TABURAPOS.CO – Suasana haru para orangtua dan wali calon siswa (casis) Bintara Polri 2023 Polda Papua Barat saat melepas keberangkatan anaknya untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), di Bandara Rendani, Manokwari, Jumat (21/7).
Keharuan sekaligus perasaan bangga para orangtua diluapkan atas pencapaian anak-anaknya yang lolos rekrutmen penerimaan anggota Polri dan akan mengikuti pendidikan.
Irianti, salah satu orangtua casis, mengaku datang dari Sorong ke Manokwari, untuk mendampingi anaknya yang akan mengikuti pendidikan di SPN.
Dia tampak tidak mampu menahan isak tangis dan memeluk sang anak, atas prestasi dan pencapaiannya, apalagi mereka berlatar belakang keluarga biasa saja.
Dikisahkan Irianti, dia tidak yakin anaknya bisa sampai ke tahapan ini, apalagi kehidupan sehari-harinya hanya seorang ibu rumah tangga (IRT), sedangkan suaminya seorang petani.

“Anak saya mendaftar hanya modal nekad, karena memang kami dari keluarga kecil. Tapi, Tuhan berkehendak dan keseriusan anak saya, dia bisa lulus. Saya merasa bangga sekali atas capaian anak saya,” kata Irianti kepada Tabura Pos di Bandara Rendani, kemarin.
Dia meminta anaknya supaya mengikuti pendidikan dengan baik dan kembali menjadi kebanggaan keluarga dan negara. Tidak lupa, ia mengucapkan terima kasih untuk Kapolri dan Kapolda Papua Barat yang telah mengakomodir casis Polda Papua Barat, lulus 100 persen.
Perasaan serupa terlihat dari wali casis, Anggelina. Ia bangga dan tidak bisa menahan tangis ketika bertemu Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga dan Karo SDM, Kombes Pol. Sugandi.
“Terima kasih bapak, anak kami bisa diterima dan tidak ada pembayaran. Saya tante salah satu casis, saya rawat dia dari SMP, sejak ditinggalkan orangtuanya. Kami merasa bangga, karena bisa merawat dan menjaga dia sampai seperti ini. Semoga dia kelak bisa berguna bagi keluarga dan negara,” ujar Anggelina.
Saparuddin, seorang tukang ojek, mengaku datang dari Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, setelah mendengar kabar anaknya lulus seleksi penerimaan Bintara Polri.
“Saya ini hanya tukang ojek, pas dengar anak lulus, bangganya luar biasa. Saya langsung datang ke Manokwari mendampingi anak untuk berangkat pendidikan. Ini berkat luar bisa dari Tuhan, jadi kita harus bersyukur dan menjalaninya dengan baik. Itu yang selalu saya pesan kepada anak saya,” tandas Saparuddin.
Seorang casis asal Polres Sorong, Ridho Fauzhil mengatakan, dirinya mengalami atmosfer yang luar biasa selama mengikuti seleksi.
Bahkan, dia sempat merasa canggung karena berasal dari keluarga biasa, tetapi dengan tekad dan keyakinan, dirinya mengikuti seluruh tahapan secara serius, dan akhirnya lulus serta akan mengikuti pendidikan.’

Ia mengucapkan terima kasih terhadap orangtua dan keluarganya yang terus mendampingi, mendoakan, memberi semangat dan memotivasinya sebagai bekal mengiringi perjuangannya selama ini.
“Tidak ada yang bisa saya sampaikan selain rasa bangga dan senang. Ini benar-benar luar biasa bagi saya. Buat teman-teman yang ingin daftar Polri, persiapkan diri dengan baik dan percaya, semua gratis,” klaim Ridho.
Casis asal Polresta Manokwari, Kioki Omea tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini dan hampir mewujudkan impiannya menjadi anggota Polri. Dia berjanji akan terus berjuang sampai menjadi anggota Polri.
Kioki berpesan kepada para pemuda dan pemudi yang ingin menjadi anggota Polri, menyiapkan diri secara baik, bersungguh-sungguh sebelum mengikuti seleksi agar tidak mengalami masalah di kemudian hari.
“Pesan saya untuk teman-teman yang ingin jadi Polri, jangan ragu karena semua gratis, tinggal bagaimana kita menyiapkan diri,” tandas Kioki.
Sedangkan casis asal Polres Manokwari Selatan, Oscar juga mengaku senang dan bangga. Meski tidak didampingi orangtua atau keluarganya, tidak menyurutkan semangatnya, karena sebelum berangkat sudah bertemu orangtua dan keluarga.
Diakuinya, sebelum lulus seleksi penerimaan casis Bintara Polri, dia sempat mengikuti seleksi calon anggota TNI, tetapi tidak lulus, kemudian mencoba mengikuti seleksi casis Polri dan dinyatakan lulus.
“Saya sebelumnya pernah tes TNI, tapi gagal. Rejeki saya di sini, saya senang bisa sampai tahap ini. Masuk gratis. Jadi, pesan saya bagi teman-teman, persiapkan diri apabila memang ingin jadi anggota Pori. Terima kasih Pak Kapolri dan Kapolda Papua Barat, karena mengakomodir kami semua,” ujar Oscar.
Gelombang Pertama Diberangkatkan
Sebanyak 604 casis Polri 2023 pada gelombang pertama, akan diberangkatkan untuk mengikuti pendidikan di SPN. Keberangkatan pertama, sebanyak 230 casis dengan tujuan SPN Polda Sulawesi Selatan, ditandai apel kesiapan.
Kapolda menegaskan, untuk menjadi polisi, sumbernya harus bagus, tidak perlu membayar dan tidak perlu melalui orang lain.
Selain itu, lanjut Silitonga, modal utama yang perlu diperhatikan seseorang untuk menjadi Polri adalah menyiapkan diri dengan baik, belajar, dan berlatih secara serius.
“Siapa pun kita, menerima anggota Polri yang terbaik dari masyarakat,” tandas Kapolda kepada Tabura Pos di Bandara Rendani, Manokwari, Jumat (21/7).
Dirinya berharap para casis belajar dengan baik selama mengikuti pendidikan serta menjaga nama baik Polda Papua Barat, dengan tidak menimbulkan masalah. Untuk para orangtua, Kapolda berpesan agar selalu memberi dukungan terhadap anaknya supaya kelak menjadi polisi yang baik, bukan polisi yang justru membawa nama buruk bagi institusi Polri.
“Kalau bikin masalah, saya pecat. Siapa yang bayar, kalau saya dengar ada yang bayar, saya kembalikan juga sekarang. Berlatih terus, belajar serius, jangan bikin malu Papua Barat,” pesan Silitonga di hadapan para casis.
Sementara itu, Karo SDM Polda Papua Barat, Kombes Pol. Sugandi menuturkan, keberangkatan casis gelombang pertama sebanyak 604 orang, dimana 230 casis dari 308 casis berangkat dengan tujuan SPN Polda Sulawesi Selatan.
Sisanya, lanjut dia, akan diberangkatkan bersamaan dengan casis lain dengan tujuan SPN Polda Sulawesi Selatan, SPN Polda Bali, Pusdik Polair, Pusdik Brimob, dan Sepolwan, Jakarta.
“Sedangkan gelombang kedua bulan Februari 2024 sebanyak 204 Casis,” ungkap Sugandi kepada Tabura Pos di Bandara Rendani, Manokwari, kemarin.
Dikatakannya, pada rekrutmen Bintara Polri 2023 di Polda Papua Barat, semua lulus 100 persen dengan jumlah 821 casis.
“Ini merupakan perjuangan Kapolda dan atas dukungan Kapolri untuk Papua Barat, bisa lulus 100 persen,” katanya.
Sugandi berharap rekrutmen anggota Polri di Polda Papua, kuotanya meningkat setiap tahun, baik perwira, Bintara, dan Tamtama, seiring kehadiran daerah otonom baru (DOB) yang membutuhkan personil untuk pengamanan, khususnya menjelang Pemilu 2024.
“Saya selalu berpesan, masuk polisi gratis dan tidak dipungut biaya. Ini penting disampaikan supaya masyarakat tidak terpengaruh adanya calo saat ingin mendaftar,” pungkas Karo SDM. [AND-R1]