
Ransiki, TP – Tiga hari sudah berlalu pasca insiden penembakan terhadap korban, LI (40 tahun) warga Oransbari, di Jalan Pasar Waranggui, Kampung Waroser, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Polres Mansel belum juga menangkap terduga pelaku penembakan.
Ketika ditemui para wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/7). Kapolres Mansel, AKBP Eliantoro Jalmaf mengatakan, Tim gabungan, Jatanras Polda Papua Barat, Polres Mansel dan Polres Manokwari, masih melakukan pengejaran terhadap para terduga pelaku penembakan yang disinyalir masih bersembunyi di hutan sekitaran Mansel-Pegaf.
Sedangkan, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban dan kepentingan penyidikan, RS Bhayangkara Lodewijk Mandacan Papua Barat telah mendatangkan dokter forensik dari luar Papua Barat untuk melakukan otopsi terhadap jenazah korban.
“Tentunya proses otopsi ini dilakukan atas persetujuan pihak keluarga, otopsi baru kita lakukan hari ini untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, karena kami tidak ingin menduga-duga,” kata Jalmaf kepada para wartawan di kantornya, Senin (24/7).
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi, istri korban memberi keterangan bahwa mendengar bunyi letupan seperti tembakan yang mengarah ke suaminya, sesaat setelah itu saksi melihat korban jatuh dan tersungkur mengeluarkan darah.
Menurut Jalmaf, kejadian insiden penembakan ini menjadi kasus yang menonjol saat ini di Wilayah Hukum Polres Mansel sehingga menjadi atensi baginya untuk mengungkap motif di balik kejadian penembakan itu, menangkap para pelaku dan menggiring pelaku ke meja hijau untuk dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Sebelumnya, diberitakan Tabura Pos, Sabtu (22/7). Kapolres Mansel, AKBP Eliantoro Jalmaf membenarkan, adanya insiden penembakan terhadap korban LI (40 tahun) oleh OTK di di Jalan Pasar Waranggui, Kampung Waroser, Distrk Oransbari, Mansel, Jumat (21/7) sekitar pukul 17.45 WIT.
Mengenai kronologis kejadian, dijelaskan bahwa, saat itu korban LI bersama istri dan anaknya baru saja pulang dari kebun. Korban berjalan lebih depan mendahului anak dan istrinya di belakang hendak menuju sepeda motor yng terparkir di pinggir jalan menuju Pasar Waranggui.
Di saat yang bersamaan, tiba-tiba korban dipepeti oleh sebuah mobil jenis terios berwarna putih, kemudian salah seorang dari dalam mobil melakukan penembakan terhadap korban hingga tersungkur, lalu terduga pelaku melarikan diri ke arah Manokwari.
Pasca kejadian penembakan itu, korban sempat dilarikan ke RSUD Elia Waran untuk mendapatkan pertolongan medis, sayangnya korban menghembuskan nafas terakhir ketika dalam perjalanan menuju RSUD Elia Waran.
“Terkait insiden penembakan itu, polisi kini masih melakukan pengejaran terhadap para terduga pelaku,” kata Jalmaf kepada para wartawan di kantornya, Sabtu (22/7).
Diungkapkan Jalmaf, pihaknya sudah mengantongi identitas 5 nama sebagai terduga pelaku penembakan terhadap LILI dan telah mengamankan 1 unit mobil terios berwarna putih di Polda Papua Barat yang digunakan pelaku saat melakukan aksi penembakan.
Terkait proyektil dan jenis senjata yang digunakan dalam aksi penembakan, masih dilakukan pendalaman oleh Tim. Begitu juga dengan motif pelaku melakukan penembakan terhadap korban, masih dalam penyidikan.
“Masyarakat jangan berspekulasi terkait kejadian penembakan tersebut, apa motifnya dan senjata apa yang digunakan, biarkan polisi yang bekerja sehingga kasus ini menjadi terang benderang. Intinya terhadap pelaku akan kita tangkap dan proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tandas Jalmaf. [BOM-R4]