Hari Bhakti Adhyaksa ke-63
Manokwari, TABURAPOS.CO – Hari Bhakti Adhiyaksa (HBA) ke63 tahun 2023 Kejaksaan Tinggi Papua Barat menggelar beragam kegiatan. Puncaknya, telah dilaksanakan upacara dilanjutkan resepsi di halaman Kantor Kejati Papua Barat, Sabtu (22/7).
Mengusung tema Penegakan Hukum yang Tegas dan Humanis Mengawal Pembangunan Nasional, HBA ke 63 sejalan dan berkesinambungan dengan tema HBA tahun sebelumnya, sehingga perlu melanjutkan hal baik yang telah dilakukan memperbaiki kekurangan demi Kejaksaan yang lebih baik dan menjadi lembaga terpercaya.
Upacara hari bhakti Adhyaksa dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua Barat, Harli Siregar yang membacakan sambutan tertulis Jaksa Agung.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung mengatakan, untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik dan terpercaya, dibutuhkan dukungan dari seluruh komponen termasuk kritik yang konstruktif dari masyarakat, pers dan dari siapa saja demi membangun institusi Adhiyaksa yang lebih baik.
Selain itu, juga menekankan beberapa hal penting kepada seluruh insan Adhiyaksa guna peningkatan kinerja. Diantaranya, agar para Jaksa meningkatkan integritas dalam melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan menjadi lembaga yang terpercaya dengan melaksanakan tugas secara professional dan proporsional.
Berikutnya, Jaksa Agung juga menekankan untuk selalu menjaga diri, menjaga keluarga, menjaga institusi dari semua perbuatan tercela. Disadari, Kejati Papua Barat masih memiliki banyak kekurangan dalam pelaksanaan tugas baik dari sisi kinerja dari sisi profesionalitas dan sebagainya.
Namun, hal itu tidak boleh menjadi pembatas, namun akan terus memperbaiki diri meningkatkan kinerja khususnya di wilayah kerja serta akan terus berkomitmen menjadi institusi yang lebih baik kedepannya.
“Saya kira perlu ada kolaborasi yang baik antara media dan kejaksaan antara masyarakat dengan kejaksaan, semua anak bangsa komponen pemerintah dan seterusnya untuk mendukung penegakkan hukum baik secara preventif maupun secara refresif yang akan kami lakukan di Papua Barat,” ujarnya.
Jaksa Agung, Burhanuddin juga meminta, agar HBA ke 63 tidak menjadi ceremonial belaka, namun harus dihayati sebagai momentum untuk evaluasi dan introspeksi atas semua pelaksanaan tugas dan fungsi dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Sehingga, bisa menjadi bahan merumuskan strategi untuk tugas kedepannya demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
HBA ke 63, harus menjadi pengingat untuk terus berbenah diri, merapatkan barisan, memperkuat jiwa korsa, dan terus memupuk semangat dalam berkarya guna mempersiapkan diri dalam menyonsong tantangan dan hambatan ke depan.
Ditegaskannya, Penegakan hukum memegang peranan yang krusial dalam semua lini kehidupan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta melibatkan banyak hal. Sebab, proses penegakan hukum merupakan usaha yang dilakukan oleh aparatur negara dalam mewujudkan ide-ide keadilan, kepastian, dan kemanfaatan hukum menjadi kenyataan, serta proses upaya tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata menjadi pedoman pelaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dalam perkembangannya, penegakan hukum yang berbasis kemanfaatan akan menciptakan iklim yang mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan amanat konstitusi.
Oleh karena itu, korps Adhyaksa harus senantiasa mengembangkan dirinya dalam hal keterampilan hukum dan pengayaan nilai-nilai keadilan, agar penegakan hukum dapat mewujudkan keadilan tanpa cela.
“Seorang Jaksa harus terus mengedepankan hati nurani agar mampu menyeimbangkan neraca hukum, baik hukum yang tersurat dalam hukum positif, maupun yang tersirat dalam hukum yang hidup dalam masyarakat sebagai alas berpijak dalam setiap pelaksanaan tugasnya,” ujarnya.
Penegakan hukum yang tegas hanya dapat dilakukan ketika tangan bersih dan tidak tersandera dengan berbagai konflik kepentingan. Namun, masyarakat juga menuntut hukum lebih humanis diterapkan untuk melayani manusia, sehingga hukum harus dilaksanakan dengan memanusiakan manusia.
Penegakan hukum humanis idealnya dilakukan dengan memperhatikan keadaan sekitar serta memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat secara profesional dan proporsional.
Diakhir sambutannya, Siregar juga mengingatkan agar korp Adhyaksa mengoptimalkan sinergi antar bidang guna mewujudkan keberhasilan capaian kerja institusi serta menjaga netralitas personel dalam menyongsong Pemilu serentak Tahun 2024.
Ucapara HBA ke-63 Tahun 2023 ditandai dengan penyerahan Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Joko Widodo kepada sejumlah Asisten di Kejati Papua Barat. [AND-R3]
