Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Manokwari, pada tahun 2023 ini mendapat kuota program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 650 bidang.
Program PTSL merupakan program pemerintah pusat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan sertifikat tanah secara mudah dan gratis.
“PTSL tahun ini kita dapat sekitar 650 bidang,” ujar Kepala BPN Manokwari, Maizar kepada wartawan di kantornya, Senin (24/7).
Sebanyak 650 bidang kuota PTSL tahun 2023 tersebut, tersebar ke beberapa kampung yang ada di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).
Di Kabupaten Manokwari berada di Kampung Geuntuy, Distrik Warmare sebanyak 500 bidang dan 150 bidang sisanya dialokasikan ke Kampung Dempek, Distrik Momiwaren, Kabupaten Mansel.
“Untung yang di Geuntuy sedang berproses, kita sudah ukur bidangnya, tinggal kelengkapan administrasinya misalnya kita cocokkan KTPnya dan lainnya,” jelasnya lebih lanjut.
Dikatakannya, perolehan sertifikat tanah melalui program PTSL ke BPN semua pengurusannya gratis.
“Kalau ke yang lainnya seperti pelepasan dari kampung, kelurahan mungkin ada biayanya, tapi kalau ke BPN nol rupiah,” jelas Maizar.
Jenis bidang yang diproses dalam program PTSL, yaitu pekarangan dan pertanian dengan luas tanah 100 sampai 200 meter.
Semua sertifikat tanah yang diproses melalui program PTSL adalah jenis sertifikat tanah yang baru.
“Tapi tergantung dari masyarakat mau buat apa dan tata ruang wilayah, dan orang-orang yang bisa mendaftar dalam program nasional adalah masyarakat yang tinggal sesuai penetapan lokasi yaitu di Geuntuy dan Dembek,” jelas Maizar lebih lanjut.
Menurutnya, jumlah kuota program PTSL yang diperoleh BPN Manokwari hampir sama dengan kuota tahun lalu.
“Program PTSL ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena kalau sudah pegang sertifikat tanah bisa mendapatkan modal dari bank dan jika itu meningkat bisa jadi kuota bagi Manokwari semakin ditambah,” ungkapnya.
Maizar menambahkan, melalui program PTSL lebih meringankan pembiayaan masyarakat memperoleh sertifikat tanah.
“Untuk menghemat jauh sekali kalau melalui program PTSL, karena ini nol rupiah,” tandas Maizar. [SDR-R3]


















