• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Oktober 29, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home POLHUKRIM

Stop Diskriminasi, Rahimi: Pengidap HIV-Aids Memiliki Hak untuk Hidup

TaburaPos by TaburaPos
25/07/2023
in POLHUKRIM
0
Ombudsman Pertanyakan Mekanisme Uji Publik Calon Anggota MRPB

Pemeriksaan kesehatan di Lapas Kelas II B Manokwari, Senin (24/7). TP/AND

0
SHARES
56
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TABURAPOS.CO – Sebanyak 476 orang yang terdiri dari pegawai dan warga binaan Lapas Kelas II B Manokwari menjalani pemeriksaan kesehatan di, Senin (24/7).

Kepala Seksi P2PM, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Rahimi menjelaskan, pemeriksaan ini merupakan program rutin dari Bidang P2PM dalam rangka menjaga kesehatan, terlebih khusus pada pegawai dan warga binaan di Lapas Manokwari.

Dikatakannya, pemeriksaan kesehatan kali ini melibatkan sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Sanggeng. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan HIV-Aids, Malaria, kusta, dan penyakit tidak menular lain, seperti hipertensi, gula darah, dan sebagainya.

Menurut dia, pemeriksaan ini penting sebagai proteksi dini agar pegawai dan warga binaan bisa mengetahui kondisi kesehatannya, sekaligus upaya penanganan dini apabila ditemukan kasus, terutama HIV-Aids.

Ditegaskannya, pemeriksaan ini bukan akhir dari segalanya, karena lebih cepat seseorang mengetahui kondisinya, lebih cepat dia mendapatkan penanganan.

Pemeriksaan kesehatan di Lapas Kelas II B Manokwari, Senin (24/7). TP/AND

Selain itu, lanjutnya, dengan mengetahui statusnya, maka diharapkan seseorang itu tidak menularkan kepada orang lain.

“Kita berikan obat, tidak ada penangaan khusus. Dia punya hak sama dengan orang lain pada umumnya, dia bisa bekerja dan sebagainya,” kata Rahimi kepada Tabura Pos di Lapas Kelas II B Manokwari, Senin (24/7).

Dia berharap masyarakat bisa memeriksakan secara mandiri perihal kesehatan di tempat layanan kesehatan terdekat, sekaligus mengimbau warga tidak melakukan diskriminasi terhadap seseorang yang mengidap penyakit, khususnya HIV-Aids.

“Kami imbau stop diskriminasi, karena mereka yang mengidap penyakit HIV-Aids juga punya hak untuk hidup,” katanya.

Sementara Plh. Kalapas Kelas II B Manokwari, Seth Talantan menyambut baik pemeriksaan kesehatan ini. Dikatakannya, untuk pemeriksaan kesehatan ini melibatkan 476 orang, 73 pegawai Lapas dan 403 warga binaan.

Pemeriksaan kesehatan di Lapas Kelas II B Manokwari, Senin (24/7). TP/AND

Dijelaskan Talantan, jika melihat kondisi dalam Lapas, tidak menutup kemungkinan ada seseorang yang mengidap penyakit menular.

Untuk itu, dengan pemeriksaan kesehatan ini bisa menjadi upaya cepat melakukan pencegahan supaya tidak terjadi penularan.

“Kami menyambut baik kegiatan ini, karena di dalam sini kan komunitas dan setiap hari mereka berintegrasi. Jadi, lebih cepat kita tahu, lebih cepat juga kita lakukan pencegahan,” kata Talantan kepada Tabura Pos di Lapas Manokwari, Senin (24/7).

Ia menerangkan, sesuai data, ada 2 warga binaan yang mengidap penyakit HIV-Aids dan 3 orang menderita sakit TB. Saat ini, jelas Plh. Kalapas, wargaa binaan itu sudah mendapatkan penanganan atau proses pengobatan yang bervariasi, ada yang 6 bulan dan ada yang 4 bulan.

“Kita bekerja sama dengan RSUD Manokwari, jadi seketika ada yang sakit, kita rujuk untuk berobat, bisa rawat inap dan bisa rawat jalan. Kita juga ada kerja sama dengan Puskesmas Sanggeng. Untuk hasilnya belum bisa diketahui, mungkin besok karena pemeriksaannya sampai besok,” pungkas Plh. Kalapas. [AND-R1]

Previous Post

Ombudsman Pertanyakan Mekanisme Uji Publik Calon Anggota MRPB

Next Post

Kanwil Kemenkumham dan Kejati Papua Barat Tandatangani MoU Pengawasan Orang Asing

Next Post
Ombudsman Pertanyakan Mekanisme Uji Publik Calon Anggota MRPB

Kanwil Kemenkumham dan Kejati Papua Barat Tandatangani MoU Pengawasan Orang Asing

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

Browse by Category

  • ARTIKEL
  • BINTUNI
  • Blog
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • INFO GRAFIK
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • News
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • Post
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!