Manokwari, TABURAPOS.CO – Pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat belum mamu menangkap Rendi F. Rahakbauw, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Rendi Rahakbauw yang pernah dipidana dengan kasus serupa, merupakan aktor di balik perkara tindak pidana korupsi (tipikor) pengadaan tiang pancang dermaga Pelabuhan Yarmatum, Kabupaten Teluk Wondama pada Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2021.
Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Papua Barat, Abun H. Syambas mengakui, upaya pengejaran terhadap Rendi sering gagal, karena informasinya bocor ke telinga DPO. Hal tersebut, kata dia, diketahui setelah membuka percakapan tersangka Rendi Rahakbauw dengan seseorang di telepon seluler (ponsel).
“Pengejaran terhadap Rendi sering bocor. Terakhir terus terang saja, keberadaan kami di Jakarta dia tahu, karena ada seseorang,” ungkap Aspidsus kepada para wartawan di Kantor Kejati Papua Barat, Kamis (27/7) malam.
Lanjut Syambas, setelah memakai ahli ITE, tertangkap hp-nya berada di situ, ada foto dirinya selaku Aspidsus dan Kajati Papua Barat yang lama. “Itu ada percakapan, bilang hati-hati, Aspidsus menggandeng ini dan itulah, mencari kamu,” jelas Syambas.
Diungkapkan Aspidsus, jika dilihat dari gerak-gerik percapakan orang tersebut, diduga orang bayaran dan dekat dengan tersangka.
“Orang itu di luar kejaksaan, bukan orang dalam, ya. Jadi, saya lihat kenapa ada foto saya press release, dia tahu, kami mengejar ke sana. Cuma kalau kami mau seret, takutnya kami tidak ada surat perintah untuk membawa orang itu, takut ribut di sini, itu makanya kami lepas. Datanya ada di kami, saya foto semua. Jadi, ke mana pun akan kami kejar,” kata Aspidsus. [AND-R1]
