Manokwari, TABURAPOS.CO – Kasus malaria di dataran Prafi Kabupaten Manokwari mengalami peningkatan. Salah satu penyumbang terbesarnya adalah pekerja Tambang Emas Ilegal.
Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Rahimi mengakui kasus malaria di Manokwari memang mengalami peningkatan terutama di daerah dataran Prafi.
Adapun penyumbang kasus terbesar di wilayah tersebut adalah para pekerja tambang emas ilegal yang tinggal di dataran Prafi. Salah satu penyebabnya karena aktifitasnya di hutan dan saat bekerja tidak melakukan proteksi dini.
“Salah satu permasalah kita soal meningkatnya kasus malaria di dataran Prafi itu akibat para buruh tambang emas ilegal itu karena mereka dalam bekerja tidak menggunakan baju lengan panjang,” kata Rahimi kepada Tabura Pos beberapa waktu lalu.
Menurut Rahimi selain rendahnya kesadaran masyarakat melakukan proteksi dini, juga ada anggapan dari masyarakat yang masih menganggap remeh jika malaria hanya menyerang saat malam hari.
Padahal dari penelitian yang dilakukan, malaria bisa menyerang selama 24 jam terutama di dalam hutan. Hal itu yang kemudian menyebabkan banyak pekerja tambang rentan terkena malaria.
“Kasus kita di atas itu banyak penambang-penambang yang tinggal berobat di dataran Prafi sehingga kasus malaria kita naik,” terangnya.
Rahimi mengimbau para pekerja tambang emas ilegal ini kedepan tetap melakukan proteksi dini seperti menggunakan baju lengan panjang, menggunakan kelambu saat tidur di dalam hutan.
“Kalau data saya tidak hafal tapi secara umum ada peningkatan,” pungkasnya. [AND-R3]