Manokwari, TABURAPOS.CO – Akibat keretakan di landasan pacu Bandara Rendani Manokwari, ada penerbangan dari dan tujuan Manokwari sempat mengalami penundaan sekitar 45 menit, Senin (31/7) pagi.
Sejumlah penumpang baru mengetahui terjadi penundaan setelah tiba di Bandara Rendani, sehingga mereka terpaksa harus menunggu cukup lama.
Salah satu warga, Yuliance, mengaku datang bersama kerabatnya ke Bandara Rendani untuk mengantarkan keponakannya sekitar pukul 08.00 WIT.
Namun, kata dia, setelah tiba di Bandara Rendani, dia menerima kabar ada penundaan akibat terjadi masalah operasional. “Disampaikan kalau delay, karena ada perbaikan landasan di bandara,” kata Yuliance kepada Tabura Pos di Bandara Rendani, Manokwari, kemarin.
Hal senada dibenarkan penumpang lain, David. Ia mengaku akan berangkat dengan pesawat pada pukul 09.00 WIT dan sudah datang ke Bandara Rendani sekitar pukul 08.00 WIT. “Informasinya delay, karena terjadi masalah pada operasional penerbangan,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani, Manokwari, Havandi Gusli membenarkan adanya keretakan di landasan pacu Bandara Rendani, tetapi keretakan itu masih bisa ditoleransi dan layak didarati.
Dijelaskannya, keretakan di landasan pacu diketahui berdasarkan inspeksi yang dilakukan petugas, dimana informasi tersebut diterimanya sekitar pukul 07.30 WIT, kemudian disampaikan ke pihak maskapai sebagai bentuk keselamatan.
Menurut Havandi, ia bersama tim lalu melakukan pengecekan dan diketahui keretakan terjadi di antara landasan 35 dan 17, dimana keretakan sekitar 10 cm dan masih bisa ditoleransi atau didarati.

“Jadi ini berkaitan dengan informasi, jadi saya sudah cabut, karena setelah dicek, itu masih bisa ditoleransi dan terbukti masih bisa didarati,” jelas Havandi kepada para wartawan di ruang kerjanya, kemarin.
Dikatakannya, meski batasan kondisi landasan masih bisa didarati, tetapi pihaknya akan tetap melakukan perbaikan setelah memastikan semua penerbangan selesai. Perbaikan, kata dia, diperkirakan memakan waktu 3-5 jam, tergantung ketersediaan material.
“Retakannya sedikit, karena saya konsen di safety, maka saya informasikan, ada keretakan, karena ini masalah tanggung jawab. Sekarang sudah kita cabut, daripada pihak lain pikirannya macam-macam,” katanya.

Ditanya tentang penundaan, ia menjelaskan, itu hanya berlangsung sekitar 45 menit sejak informasi itu diterima sekitar pukul 07.30 WIT. Lanjut dia, penundaan itu juga hanya menunggu kepastian pengecekan, bukan pembatalan.
Untuk keretakan di landasan pacu, Havandi menerangkan, itu disebabkan umur, dimana inspeksi terakhir kali dilakukan beberapa bulan lalu dan dinyatakan masih layak untuk didarati.
“Keretakan itu mungkin karena setiap komponen itu tidak harus sama. Ada bagian mungkin yang pas tidak bagus, kena hujan, kena panas, sehingga terjadi keretakan,” jelas Havandi. [AND-R1]


















