Manokwari, TABURAPOS.CO – Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Papua Barat, Supriatna Djalimun mengatakan, keamanan kenyamanan dan status lahan akan menjadi faktor utama yang dilihat oleh investor sebelum melakukan investasi di wilayah Papua Barat.
Supriatnya mengatakan, apabila di daerah lain di Indonesia investasi maju dan berkembang karena adanya dukungan dan jaminan dari masyarakat dan masyarakat dilibatkan.
“Kita disini investasi masuk dan masyarakat dilibatkan, tetapi beberapa tahun ke depan pastinya menjadi masalah lagi. Jadi, faktor keamanan, kenyamanan dan status lahan menjadi penghambat investasi di wilayah Papua Barat,” jelas Supriatna kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (31/7).
Supriatna menggambarkan, seperti rencana pemerintah pusat membangun pabrik Pupuk Kaltim di Fakfak. Dari Pupuk Kaltim sudah menyurat ke Gubernur guna meminta persetujuan.
Namun, sambung dia, Gubernur tidak bisa langsung memberikan persetujuan, karena dinas teknis yang akan turun lapangan dan melihat status lahannya terlebih dahulu.
“Ini akan dijawab oleh dinas teknis bahwa, status lahannya jelas atau tidak, lahannya masuk di Kawasan hutan lindung atau tidak. Nanti dari pertimbangan teknis itu barulah gubernur memberikan persetujuan, dan prosesnya agak panjang,” tukasnya. [FSM-R3]