Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat inflasi bulanan (m to m) pada Juli 2023 di Manokwari tertinggi secara nasional, sebesar 1,43 persen.
Angka tersebut menempatkan Manokwari di posisi peringkat pertama dari 77 kota yang mengalami inflasi di Indonesia dari 90 kota dengan indeks harga konsumen (IHK).
“Dari 90 kota yang disurvei terdapat 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Manokwari dari 90 kota IHK di Indonesia yaitu 1,43 persen, Inflasi month to month terendah di Bulukumba sebesar 0,01 persen,” jelas Plt Kepala BPS Papua Barat, Lasmini pada rilis inflasi, Senin (1/8).
Lasmini menyebutkan, penyumbang utama inflasi bulanan di Manokwari adalah komoditas angkutan udara dengan andil sebesar 0,4820 persen, Beras dengan andil 0,2325 persen, Ikan Cakalang 0,1988 persen, Sirih 0,1745 persen, dan Cabai Rawit dengan andil sebesar 0,1443 persen.
Sementara itu, secara tahunan, Inflasi tahunan (y-on-y) atau Juli 2022 terhadap Juli 2023 di Manokwari sebesar 4,98 persen dan di Kota Sorong sebesar 3,24 persen.
Menurutnya, secara yoy, inflasi di Manokwari berada diperingkat kedua setelah Merauke sebesar 5,21 persen,” tukasnya.
Lasmini menambahkan, pada Juli 2023 terjadi inflasi bulanan (m-to-m) gabungan 2 kota IHK di Provinsi Papua Barat sebesar 0,45 persen, atau lebih rendah dari pada inflasi bulanan Juni 2023 yang sebesar 0,76 persen.
Demikian juga, tingkat inflasi bulanan Juli 2023, lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu yang mana pada Juli 2022, terjadi inflasi sebesar 1,11 persen.
“Secara tahunan, inflasi Juli 2023 gabungan 2 kota IHK di Provinsi Papua Barat mencapai 3,62 persen, lebih rendah dibanding inflasi tahunan Juni 2023 yang sebesar 4,30 persen dan lebih tinggi dibanding inflasi tahunan Juli 2022 sebesar 2,97 persen,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, penyumbang utama inflasi bulanan di Kota Sorong adalah komoditas Angkutan Udara 0,2403 persen, Daging Ayam Ras 0,0582 persen, Ikan Cakalang 0,0553 persen, Ikan Oci 0,0473 persen dan Ikan Teri dengan andil 0,0357 persen. [SDR-R3]