Manokwari, TABURAPOS.CO – Polresta Manokwari membedah rumah warga kurang mampu, Ny. Oby Adi di Jl. Brawijaya, Kabupaten Manokwari. Rumah yang dibedah itu sudah selesai semenjak proses pembangunan pada Juni 2023.
Ny. Oby Adi, seorang janda, bekerja dan mendedikasikan hidupnya sebagai pekerja harian lepas kebersihan di Polresta Manokwari selama 29 tahun sejak 1994.
Dalam kesehariannya, Ny. Oby Adi adalah seorang difabel yang mempunyai 2 anak, dimana salah satunya juga merupakan penyandang difabel tuna netra dan tuna rungu.
Selama hidupnya, Ny. Oby Adi tinggal bersama anaknya di rumah tidak layak huni, atap rumah yang bocor, dan dinding yang terbuat dari papan yang mulai lapuk. Kondisi ini diperparah, karena tidak ada aliran listrik ke rumah tersebut.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong melalui Kasat Lantas, Iptu Subhan S. Ohoimas mengatakan, bedah rumah dilakukan dalam rangka HUT Bhayangkara 2023.
Menurut Ohoimas, kegiatan dilaksanakan sebagai wujud nyata kepedulian Polresta Manokwari dalam membantu masyarakat yang kesulitan dan kurang mampu sesuai filosofi, melayani, mengayomi, dan melindungi, bisa dirasakan masyarakat.
Dijelaskannya, pemilihan lokasi rumah didasarkan beberapa aspek, diantaranya kondisi rumah yang memprihatinkan di antara rumah sekitar, faktor ekonomi atau pekerjaan, sumbangsih pemilik terhadap masyarakat sekitar atau Polri, dan masyarakat asli Papua.
“Sebenarnya rumah yang dibedah ada tiga unit dengan proses pembangunan dilaksanakan selama kurang waktu 30 hari dan menyesuaikan tingkat kesulitan,” ungkap Ohoimas, Rabu (9/8).
Ia menjelaskan, dampak yang diharapkan dari program bedah rumah ini adalah bagian dari cooling system menjelang Pemilu 2024.
Menurutnya, bedah rumah bisa dijadikan sarana komunikasi positif antara polisi dan masyarakat, dengan menghilangkan sekat eksklusif yang melekat pada kepolisian.
Di samping itu, tambahnya, kegiatan bedah rumah ini juga sebagai bentuk kepekaan dan kepedulian Polresta Manokwari dalam menyediakan rumah layak huni untuk masyarakat yang membutuhkan.
Ditegaskannya, standar bedah rumah dan rumah sehat dalam proses pengerjaan bedah rumah ini, sama sekali tidak ada biaya yang dibebankan ke pemilik rumah, mulai tahap pembangunan sampai proses penyelesaian.
“Keseluruhan rumah yang dibedah, dibongkar dulu dengan proses pembangunan memperhatikan prasarana rumah sehat, tersedia air bersih, listrik yang aman, jaringan air kotor, dan drainase,” jelas Ohoimas.
Di samping itu, ia menambahkan, kondisi rumah sehat, lantai dan dinding yang tidak lembab, tersedia ventilasi dan jendela yang ditembusi matahari, serta standar ruangan rumah sehat, kamar tidur, ruang tamu atau ruang makan, kamar mandi, dan dapur. [*AND-R1]