Manokwari, TABURAPOS.CO – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurunkan tim Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di Kabupaten Manokwari.
Tim SKI berjumlah 20 orang yang akan bertugas selama 52 hari hingga bulan Oktober mendatang guna melakukan survei status kesehatan masyarakat terutama tentang stunting.
Mengawali tugas mereka, tim SKI Kemenkes yang dipimpin, Konstantina Fariaribo telah dijamu Bupati Manokwari, Hermus Indou bersama Sekda Henri Sembiring dan Plt Kepala Dinas Kesehatan, Marthen L. Rantetampang.
Bupati berharap, kehadiran tim SKI dapat memberikan gambaran akurat mengenai status kesehatan masyarakat, terutama angka prevalensi stunting. “Tim SKI akan membantu Pemkab Manokwari untuk memastikan status kesehatan masyarakat, termasuk angka stunting. Kita ingin memastikan atau mengetahui status kesehatan dari seluruh rakyat Manokwari, termasuk angka stunting,” terang Bupati di Lapangan Borasi, Jumat (11/8).
Bupati menginstruksikan kepada semua instansi terkait, mulai dari kepala distrik dan lurah hingga anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memastikan kelancaran tim selama menjalankan tugasnya.
“Mudah-mudahan kita bisa pastikan menyajikan data yang valid dan kita juga bisa memastikan secara nyata di lapangan masyarakat kita, anak-anak kita yang terdampak stunting di Manokwari. Dengan begitu maka pemerintah daerah berupaya secara bersama-sama untuk menurunkan prevalensi stunting di Manokwari,” pungkas Bupati.

Koordinator tim SKI Kabupaten Manokwari Konstantina Fariaribo menerangkan, 20 anggota tim survey akan dibagikan dalam 4 kelompok dengan lokasi tugas memetakan wilayah dalam 64 blok sensus data kesehatan.
“Kegiatan SKI mencakup survei kasus stunting, faskes, penyakit menular dan tidak menular, gizi dan pengukuran antropometri,” jelas Kostantina kepada wartawan kemarin.
Namun demikian, Kostantina mengatakan, bersama tim tidak hanya fokus pada data angka stunting, tetapi juga akan melaksanakan pemeriksaan bio medis di 10 blok sensus.
Kabupaten Manokwari merupakan daerah yang masuk dalam pemeriksaan bio medis di 10 blok sensus, meliputi pemeriksaan malaria, dan pemeriksaan diabetes untuk melihat perkembangan kesehatan dari masyarakat.
“Hasilnya akan dikirim ke Kementerian Kesehatan, untuk dikaji dan kemudian di kirim ke masing-masing daerah untuk dilakukan penanganan,” pungkasnya. [SDR-R3]