• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Juli 18, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home MANOKWARI

KSOP Manokwari Masih Menahan Kapal Asing yang Bermuatan Semen Conch

TaburaPos by TaburaPos
16/08/2023
in MANOKWARI
0
KSOP Manokwari Masih Menahan Kapal Asing yang Bermuatan Semen Conch

Satu kapal asing di sekitar perairan Rendani ditahan KSOP Wilayah IV Manokwari karena memuat semen Conch ke Jayapura, Senin (14/8). TP/SDR

0
SHARES
51
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TABURAPOS.CO – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Manokwari menahan satu unit kapal asing yang bermuatan semen Conch Maruni dari PT SDIC.

Kepala KSOP Wilayah IV Manokwari, Nurdin Marpaung mengungkapkan, kapal tersebut sudah ditahan sekitar 2 minggu lalu dan saat ini masih berlabuh di perairan Manokwari.

“Untuk kapal-kapal asing yang melakukan pelanggaran di Manokwari, ada Pak. Itu (kapal asing, red) tidak kami berangkatkan malah,” jelas Nurdin Marpaung kepada wartawan di kantornya, Senin (14/8).

Marpaung menerangkan, kapal berbendara asing dimaksud kedapatan mengangkut semen Conch dari PT SDIC, Maruni dengan tujuan ke Jayapura, Papua.

“Nah, itu kita tidak kasih berangkat Pak, karena berbendera asing. Kapalnya berbendera asing Kazakhstan kalau gak salah, saya lupa nama bendera aslinya, tapi yang jelas itu saya tidak berikan surat persetujuan berlayar (SPBnya red) terbit karena terkait Asas Cabotage,” jelas Marpaung. 

Marpaung mengungkapkan, Asas Cabotage sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) RI yang mengatur tentang perusahaan angkutan dalam negeri diberikan prioritas melayani transportasi di laut dan di darat.

Kepala KSOP Wilayah IV Manokwari, Nurdin Marpaung, di kantornya, Senin (14/8). TP/SDR

“Inikan bendera asing, makanya saya tidak kasih berangkat. Alhasil muatannya dibongkar, ganti kapal dalam negeri, kalau begitukan otomatis pengusaha dalam negeri hidup. Kita memang tidak kasih,” ungkapnya.

Menurutnya, terjadinya pengangkutan semen Conch PT SIDC dari Maruni Manokwari dengan menggunakan kapal asing, karena ada ketidakpahaman pihak perusahaan dan agen pelayaran.

“Tadinya kapal ini rutin membawa semen dari Manokwari ke PNG, memang kapal asing kalau ke PNG tidak masalah, karena membawa produk dalam negeri ke luar negeri, cuman mungkin pemilik kapal menerima order dari Jayapura dimuat,” sebut Marpaung.

Iapun menegaskan, pihaknya tidak melarang kapal asing memuat produk dalam negeri ke luar, tetapi harus memenuhi semua peryaratan yang ditentukan.

Marpaung menegaskan, bagi kapal asing yang berlayar tidak mengindahkan aturan yang berlaku, maka konseskuensi terberatnya adalah pencabutan izin operasi.

“Jelas saya akan bekerja sama dengan Polres minta tolong kejar itu kapal, bisa ditangkap ABKnya, tapi biasanya tidak berani, karena dokumennya kita tahan, tidak kita kasih berangkat. Kejadiannya, sudah dua minggu,” ungkap Marpaung.

Marpaung menambahkan, kapal asing tersebut masih berada di perairan Manokwari dan sedang membuat surat memuat curah ke Papua Nugini (PNG).

“Kita juga sudah memberikan pembinaan agennya kita sudah BAP, marketing PT SDIC juga sudah kita BAP, lain kali jangan sampai terjadi hal-hal yang merugikan,” ujar Marpaung.

Marpaung mengatakan, peristiwa ini kali pertama terjadi selama dirinya menjabat sebagai Kepala KSOP Wilayah IV Manokwari.

Dirinya menambahkan, peristiwa ini sudah dilaporkan ke Pemerintah Pusat. “Kapal ini sekitar 5.000 groston yang sekarang ada di depan sekitar Rendani,” tandas Marpaung. [SDR-R3]

Previous Post

Bupati Hermus : Ipres, Manokwari Mendapat Pembangunan 3 Ruas Jalan

Next Post

Masyarakat Diharapkan Cermati DCS yang akan Diumumkan KPU

Next Post
KSOP Manokwari Masih Menahan Kapal Asing yang Bermuatan Semen Conch

Masyarakat Diharapkan Cermati DCS yang akan Diumumkan KPU

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!