Manokwari, TP – Untuk mencegah kelangkaan pangan, Polda Papua Barat menanam bibit pohon produktif di lahan seluas 3 hektar di sekitar halaman Polda Papua Barat, Rabu (23/8).
Penanaman bibit pohon dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dipimpin Kapolri, Listyo Sigit dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan ditayangkan secara virtual.
“Kegiatan ini sebenarnya adalah program yang dilaksanakan sesuai apa yang diharapkan Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi kelangkaan pangan,” kata Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga kepada para wartawan di Polda Papua Barat, Rabu (23/8).
Ia menambahkan, bibit pohon yang ditanam ini merupakan tanaman produktif yang bersifat pendek, mulai 3 bulan, 6 bulan hingga 1 tahun, dan hasilnya bisa dinikmati setelah bertumbuh sekitar 5 tahun kemudian.
Dirincikannya, bibit pohon yang ditanam adalah beragam macam buah-buahan, Matoa, Sukun, dan sebagainya.
Menurutnya, selain mendukung program Presiden, penanaman ini juga sebagai bentuk upaya penghijauan. “Kami menyambut baik dan kami akan melaksanakan program ini,” kata dia.
Silitonga berkeinginan mengganti tanaman tidak produktif menjadi tanaman produktif. Misalnya, pagar-pagar itu nanti diubah dari tanaman yang hanya enak dipandang, tetapi tidak memberikan hasil.
“Nanti kita ubah menjadi tanaman yang produktif, seperti Matoa, di Papua ini sangat terkenal dan hidup di mana-mana. Matoa ini bisa menghasilkan buah dan kayunya juga keras, bisa dipakai saat peremajaan,” katanya.
Dikatakan Kapolda, kegiatan ini baru awal dank e depan, semua anggota Polri, 1 orang minimal menanam 10 tanaman. Bayangkan, lanjut dia, jika anggota 7.420 orang dikalikan 10 tanaman, sudah berapa banyak tanaman yang dihasilkan.
“Masyarakat juga harus gelorakan tanam pohon. Jika itu berjalan, saya pikir sepuluh tahun kemudian, Papua akan menjadi penghasil buah-buahan,” kata Silitonga. [AND-R1]