Manokwari, TABURAPOS.CO – Kapolda Papua Barat, Irjen. Pol. Daniel T.M. Silitonga berpesan kepada seluruh personelnya untuk menindaklanjuti laporan masyarakat dan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai mekanismenya, bukan seperti orang yang ingin menghadiri undangan pernikahan. Sebagai Polri, harus berlaku sigap dan cepat.
Kapolda menyatakan, dalam menangani sebuah peristiwa, yang paling utama personelnya harus berfikir kecepatan untuk mendatangi lokasi kejadian. Sebab, jika semakin lama personel datang, bisa saja personel tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengurai penanganannya.
Menurut Kapolda di era modern saat ini, dengan berkembangnya teknologi informasi ada beberapa tugas yang akan hilang. Sebab, posisinya tergantikan oleh teknologi yang semakin canggih.
Namun demikian, Kapolda mengatakan, perlu diingat untuk menghadirkan rasa aman di masyarakat Polri tidak bisa digantikan oleh robot, sehingga seluruh personel penting untuk memelihara kemampuan, rasa percaya diri dan keberanian untuk menghadirkan rasa aman kepada masyarakat.
Kapolda meminta kepada seluruh personelnya untuk terus mengasah keterampilannya, meningkatkan dan mengembangkan potensinya agar harapan masyarakat untuk selalu ingin mendapatkan rasa aman bisa terwujud.
“Ini harus menjadi kebanggaan bagi kita, kehadiran anggota polisi di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman rasa tenteram kepada masyarakat dan tidak bisa digantikan oleh alat secanggih apapun,” tegas Kapolda kepada personelnya di Mapolda Papua Barat, Rabu (06/09).

Masih dalam pesannya, Kapolda meminta agar seluruh personelnya untuk selalu berlatih, selalu on call agar selalu siap saat dibutuhkan oleh masyarakat kapanpun.
“Perbaiki call 110 karena hasil pengamatan saya 110 itu polisi selalu tidak cepat. Kita harus belajar dari polisi di Jepang dia selalu cepat datang ke TKP begitu masyarakat telepon mereka dalam waktu yang cepat dia sudah sampai di TKP melakukan tindakan Kepolisian,” terangnya.
Kapolda menambahkan, kesiapan dan kecepatan personel dalam mendatangi TKP akan menentukan bagaimana penanganan dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Jangan sampai ditelpon pagi datang siang seperti mau menghadiri undangan pernikahan. Untuk mendatangi panggilan darurat itu harus cepat karena menentukan keberhasilan kita. Hampir dua minggu ini tidak ada pemalangan hidup rasanya merdeka tapi jangan kita lengah jangan sampai besok ada lagi seperti sudah penyakit. Saya harap ini menjadi perhatian dan penyemangat bagi seluruh anggota Polri,” tandasnya. [AND-R3]